Kamis, 08 November 2012

When Love Falls 5

Rate : 19+

When Love Falls


Chapter 5


Sakurakoji datang membawa sebuket bunga dan menyerahkannya pada Maya.

‘’Bagaimana keadaanmu?’’

‘’Baik. Terima kasih’’.

‘’Kemarin benar-benar peristiwa yang menegangkan, aku sama sekalitidak menyangka akan ada kejadian seperti itu di pertunjukan perdanaku’’.

‘’Aku juga. Untung ada orang yang mau melawan pria itu, meskipun akutidak tahu siapa dia karena dia memakai topi dan wajah sedikit terhalang,aku benar-benarsangat berterima kasih kepadanya’’.

‘’Bagaimana dengan keadaan pak Hayami?’’

‘’Dia baik-baik saja’’.

‘’Maya, setelah kejadian itu aku berpikir kalau pak Hayami memangbenar-benar sangat mencintaimu. Dia rela badannya tertusuk demi melindungimu danmulai sekarang aku tidak akan meragukan ketulusan cintanya padamu. Mulaisekarang aku sudah merelakanmu menjadi miliknya dan aku tidak akan membuatmuuntuk menerima cintaku. Aku berharap nantinya kalian akan hidup berbahagia’’.

‘’Koji....’’

‘’Pada awalnya aku memang sangat tidak relah kamu lebih memilih diadari pada aku, tapi sekarang aku mengerti , pak Hayami adalah belahan jiwamudan kau tidak dapat berpisah dengannya lagi. Aku juga berharap suatu saat akuakan mendapatkan pengganti dirimu dihatiku’’.

‘’Terima kasih kamu sudah mau mengerti perasaanku’’.Koji menghapus airmatanya yang akan menetes.

‘’Sepertinya sekarang semua orang sedang membicarakan kalian danmereka telah curiga ada hubungan khususn diantara kalian’’.

‘’Sepertinya begitu. Tapi untuk saat ini aku tidak ingin berkomentarapa-apa’’.

Koji melihat jam tangannya.’’Aku harus segera pergi. Aku harus beradadigedung pertunjukkan sekarang. Jaga dirimu dan kesehatanmu baik-baik. Akusudah tidak sabar ingini melihat dramamu nanti’’. Koji akhirnya pergi dan Mayamenatap langit biru cerah dari jendela kamarnya.

Maya yakin kalau Masumi begitu mencintai dirinya tidak seperti apayang dikatakan Eisuke kemarin kepadanya. Satu jam kemudian Masumi tersadar danmelihat Maya berada disampingnya.

‘’Halo sayang! Akhirnya kau bangun juga’’. Maya memeluk Masumi denganerat.’’Aku senang kau baik-baik saja’’. Masumi membalasnya dengan pelukanerat  dan menenggelamkan wajahnya dileherMaya menghirup aroma kekasihnya.

Mereka berdua saling bertatapan dan perlahan Masumi mengelus pipi Mayadengan lembut.’’Aku bersyukur kamu terlihat baik-baik saja’’.

‘’Bagaimana keadaanmu? ‘’

‘’Sudah lebih baik meskipun tanganku masih terasa sangat sakit’’. Mayacepat-cepat melepaskan pelukannya dan berdiri.

‘’Maaf...apa aku telah membuat tanganmu kembali sakit gara-gara akumemelukmu?’’

‘’Tentu saja tidak’’. Masumi tersenyum lembut dan membuat jantungnyaberdebar-debar.Masumi meraih kedua tangan Maya dan membawanya ke bibir. Mayamerasakan kehangatan bibir Masumi dijari-jarinya.’’Aku mencintaimu’’. Hati Mayaterasa hangat mendengar ungakapn cinta dari kekasihnya.’’Aku jugamencintaimu’’. Masumi kembali menciumi tangan dan jari-jari Maya.

♪♪♪♪

Dua hari kemudian Masumi sudah kembali berada dirumahnya. Selama iasakit Maya merawatnya dengan sabar. Masumi sangat bahagia Maya begitumemperhatikannya . Ia sekarang dapat merasakan kebahagian kalau dirinya begitudicintai oleh Maya. Hari demi hari telah berlalu Masumi pulih dengan cepat,lukanya pun sudah mengering dan dapat beraktivitas lagi seperti biasanya.Selama ia sakit Mizuki selalu bolak-balik kerumahnya untuk mengirimkan beberapapekerjaan kantornya dan Maya selalu memasang wajah kesal ketika Masumi bekerjasampai larut malam dalam keadaan masih sakit.

‘’Sudah aku duga pasti kau masih bekerja disaat semua orang sedangtidur. Apa kamu tidak bisa mengerjakannya besok pagi saja’’.Maya terlihatsangat cemberut.
‘’Karena besok masih ada pekerjaan baru yang akan Mizuki kirimkan lagipadaku, jadi aku ingin menyelesaikan pekerjaan ini malam ini’’.

‘’Aku tidak ingin kau sakit lagi’’. Ada rasa khawatir terlihatdiwajahnya. Masumi menarik Maya dan telah berada dipangkuannya. Ia memeluknyadari belakang.’’Aku akan baik-baik saja dan akan menjaga diriku. Sekarangpergilah ke kamar dan istirahatlah. Bukankah besok kamu akan ada latihandrama’’.

‘’Baiklah, tapi kau juga harus segera istirahat jangan memaksakandirimu untuk bekerja’’.
‘’Aku janji. Sekarang pergilah ke kamar!’’. Sebelum Maya pergi Masumimemberikan kecupan selamat malam dibibirnya.

Keesokan paginya Eisuke terlihat muram dan kesal ketika Masumi danMaya tiba di ruang makan sambil bergandengan tangan.’’Ada apa lagi ayah?’’

‘’Hari ini sopir pribadiku mengundurkan diri dan aku harus kembalimencarinya lagi, padahal aku sudah terbiasa dengan cara kerja sopir lamakuitu’’.

‘’Kenapa sopir ayah mengundurkan diri?’’

‘’Karena dia menikah dan akan menetap di Okinawa mengurus restoranmilik calon istrinya’’.

‘’Apa ayah sudah menemukan penggantinya?’’

‘’Belum, tapi aku sudah menyuruh pelayan untuk memasang iklan ,kuharap aku segera mendapatkan sopir baru’’.

‘’ Oh ya, tadi Shiori menelepon kesini menanyakan keadaanmu. Diabegitu khawatir denganmu. Sebaiknya kau telepon dia sebentar’’.Eisuke kemudianpergi setelah menyelesaikan makan paginya sambil tersenyum sinis.

‘’Aku akan meneleponnya nanti’’. Masumi melirik ke arah Maya. Ekspersiwajahnya datar. Masumi mendesah lega setidaknya Maya tidak merasa marah atas permintaanayahnya.

Setelah Masumi berada kembali di kamarnya untuk mengambil beberapadokumen yang tertinggal , ia segera menelepon Shiori dan ia begitu senangketika Masumi meneleponnya selama beberapa menit mereka berbicara ,tidak lamakemudian Masumi mengakhiri pembicaraannya.

Eisuke berada dikamarnya. Dia begitu merasa tidak nyaman melihatkemesraan yang ditunjukkan Masumi dan Maya setiap harinya. ‘’Ini tidak bolehdibiarkan begitu saja’’gumamnya.’’Kalau dibiarkan seperti ini terus mereka akansulit untuk dipisahkan. Aku harus segera bertindak’’.

♪♪♪♪

Disalah satu studio latihan Daito , Maya sedang berlatih sebuah adegandimana Maya bersama ibunya sedang merangkai bunga. Mereka melihatnya begituterpesona solah-olah Maya benar-benar menjadi Hikaru yang sebenarnya.

Mereka juga tidak percaya keahlian Maya dalam merangkai bunga sangatbanyak kemajuan. Setelah selesai latihan, Maya kembali ke ruang ganti untukmengganti pakaiannya. Ia bertemu dengan Ryoko di sana, Maya mencoba bersikapramah padanya, tapi Ryoko menatapnya dingin dan pergi begitu saja. Mayamendesah pasrah, sejak Ryoko mengetahui hubungannya dengan Masumi, sikapnyasemakin tidak bersahabat apa lagi berbicara dengannya.

 Ia akan bicara dengan Ryokohanya dalam akting saja. Maya akhirnya kembali ke tempat latihan untukberpamitan pulang, meskipun suasana di sana merasa tidak nyaman. Diantaramereka masih memandangnya keterlaluan karena berani menjalin hubungan dengandirektur Daito yang terkenal dingin dan juga tampan.

Ami melihat wajah muram Maya ketika keluar dari ruangan.’’Ada apa?’’

‘’Sepertinya sikap mereka padaku berubah. Mereka soalah-olahmenghindariku dan merasa segan padaku’’.

Ami menghela nafas dan mendesah.’’Sudahlah Maya , nanti juga merekaakan bersikap seperti biasa lagi padamu. Jangan bersedih!

Maya mengangguk lemah.’’Sekarang ayo kita pulang!’’. Di luar langitsudah berubah menjadi lembayung keemasan. Sorot lampu mobil menerangi halamandepan rumah Hayami. Maya dan Ami keluar dari mobil dan mengucapkan selamatmalam.

Maya melangkahkan kakinya masuk kedalam.Ia begitu terkejut mendapatiShiori berada disana sedang berbicara dengan Eisuke. Pertama kali yangmenyadari kedatangan Maya adalah Eisuke.’’Maya kemarilah!’’. Mayaperlahan-lahan masuk ke ruang tamu dimana Shiori menatapnya tanpa ekspresikepadanya.’’Duduklah!’’

Maya duduk disamping Shiori.’’Aku mengundang Shiori untuk makan malambersama kita, aku harap kamu tidak berkerberatan’’.

‘’Tentu saja tidak. Ini kan rumah paman, jadi paman berhak mengundangsiapa saja untuk makan malam’’.

‘’Kita akan makan malam setelah Masumi kembali. Tidak apa-apa kanmenunggunya sebentar lagi. Aku sudah menyuruhnya pulang lebih awal’’.

‘’Tentu’’.

‘’Aku akan pergi ke belakang sebentar untuk memeriksa persiapan makanmalam kita. Kalian berdua berbicaralah! Aku tahu kalian butuh berbicara satusama lain bukan?’’.Eisuke menatap Shiori dengan penuh arti dan ia pun mengerti.Suasana ruang tamu kembali hening setelah Eisuke pergi.’’Bagaimana kabarmuMaya?’’tanya Shiori membuka pembicaraan.

‘’Baik. Dan Anda?’’

‘’Baik’’.

‘’Saya rasa juga begitu setelah melihat Anda’’.

‘’Apa kamu senang tinggal disini?’’

‘’Senang. Paman sangat baik padaku’’.

‘’Dan juga Masumi kan?’’

‘’Eh iya’’jawab Maya sedikit gugup.

‘’Kau tahu , aku masih merasa sakit hati ketika kau merebut Masumidariku’’.

‘’Maaf...’’

‘’Hanya kata maaf yang terlontar dari mulutmu’’. Maya hanya terdiam.

‘’Seandainya saja kamu tidak pernah hadir dalam kehidupan Masumimungkin sekarang kami berdua sudah menikah dan hidup berbahagia. Waktu tidakada kamu Masumi begitu memperhatikanku, tapi setelah ada kamu, semuanyaberubah, tapi aku sekarang mencoba untuk merelakan Masumi pergi kesisimu. Akuharap kau dan Masumi tidak berakhir seperti yang aku alami.Aku sudah pernahmerasakan menjadi kekasih Masumi dan itu sangat sulit untuk menjadi kekasihnyakarena dia banyak disukai oleh para wanita dari dulu sampai sekarang dan akuharus menahan rasa cemburu setiap kali ada wanita yang berusaha menyapanya ataumengajaknya berbicara, jadi kamu jangan terkejut ketika suatu saat ada wanitayang berusaha menggodanya dan tidak menutup kemungkinan Masumi akan jatuh dalamgodaan wanita lain’’.

‘’Aku yakin Masumi tidak akan mudah digoda oleh wanita pun. Dia hanyamencintaiku dan sudah dikatakannya berulang kali’’.

‘’Benarkah begitu? Kamu jangan seyakin itu dulu’’. Eisuke kembalimasuk dan mengatakan makan malam telah siap dan Masumi juga baru tiba. Masumilangsung mendekat pada Maya dan memberikan kecupan dibibirnya dan membuatShiori cemburu melihatnya karena selama ia menjadi kekasihnya Masumi belumpernah sekali pun menciumnya. ‘’Senang bisa melihatmu disini Shiori’’.

‘’Aku juga. Sepertinya kamu sudah terlihat sangat sehat’’.

‘’Tentu karena ini semua karena perawatku yang cantik ini’’. Masumimerangkul pinggang Maya dengan erat dan tersenyum kepadanya. Maya tersenyumtipis.

‘’Maaf sudah menungguku lama.Pasti kalian sudah lapar’’. Merekabertiga berjalan menuju dapur dan Masumi tetap merangkul Maya sampai mejamakan. Masumi menggeserkan kursi untuk Maya. Masumi tidak segan-seganmemperlihatkan kemesraannya pada Maya di meja makan dan itu membuat Shiori danEisuke menjadi jengah. Shiori sangat iri melihat perhatian Masumi yangditujukan untuk Maya.’’Sayang, ada saus dimulutmu’’.Masumi segeramembersihkannya dengan tangannya.

‘’Terima kasih’’jawabnya agak sedikit serak.

‘’Ehm..ehmm...’’.Maya dan Masumi langsung melirik Eisuke.’’Aku akanmengumumkan sesuatu pada kalian.Tiga hari lagi adalah hari ulang tahunku danaku akan mengundang beberapa temanku dan beberapa klien bisnisku kesini untukmerayakan hari ulang tahunku, jadi aku harap kalian bertiga hadir dalam pestaulang tahunku nanti’’.

‘’Tentu saja’’jawab Masumi.

‘’Aku juga akan hadir’’jawab Maya.

‘’Aku juga’’jawab Shiori.

Setelah makan malam Maya pergi ke kamarnya untuk istirahat dan Shioripulang, sedangkan Masumi diajak bicara oleh Eisuke di ruang kerjanya.’’Akulihat hubunganmu dengan Maya sudah semakin dekat’’.

‘’Itu benar dan dalam waktu dekat aku berniat untuk melamarnya’’.

Ada rasa tidak suka terlintas di wajah Eisuke.’’Oh ya...’’

‘’Aku harap ,ayah menyetujuinya’’.

‘’Tentu-tentu saja’’. Eisuke tersenyum dipaksakan.

 ‘’Apa dia sudah menguasai peranHikaru?’’tanya Eisuke kemudian.

‘’Aku rasa sudah.Maya mengeluarkan seluruh kemampuan aktingnya untukmenghidupkan tokoh Hikaru ini dan aku sangat yakin Maya akan mampumemerankannya sudah banyak sponsor yang iku bergabung dalam film drama kaliini. Mereka yakin film ini akan menuai kesuksesan yang besar. Merekamempercayai kemampuan akting Maya. Sejauh ini ada 3 perusahaan besar yang akanmenjadi sponsor kita’’.

‘’Siapa saja mereka?’’

‘’Shinsei grup, Takazawa grup, Takatsu grup’’.

‘’Aku tidak percaya Takazawa grup akan menjadi sponsor film ini. Apaini tidak salah?’’

‘’Tidak salah karena salah satu perwakilan dari mereka sudah memberitahukannyasecara langsung kepadaku dan mereka juga berminat menanamkan saham di Daitodalam jumlah besar''.
‘’Mereka adalah salah satu perusahaan terkuat di Jepang  dan rasanya tidak percaya mereka tertarikdengan bisnis dunia hiburan’’.

‘’Awalnya aku juga tidak mempercayainya, tapi ketika perwakilanperusahaan mereka datang. Baru aku percaya’’.

‘’Kerjamu bagus Masumi. Tidak sia-sia aku mendidikmu selama ini. Inimengenai Sakurakoji Yuu, dia telah sukses mementaskan Genji monogatari dansekarang dia sudah benar-benar menjadi salah satu aktor terbaik Daito. Akuingin kau memberikan dia beberapa peran di film atau drama’’.

‘’Kalau ada peran yang cocok pasti akan kuberikan. Dia memang salahsatu aset kita yang berharga’’.

‘’Selain Maya bukan?’’

‘’Benar’’.

‘’Sepertinya dia sangat menyukai Maya’’.

‘’Itu benar. Dia memang menyukainya, tapi Maya hanya menganggapnyasebagai teman. Aku harap dia dapat segera menemukan wanita yang tepatuntuknya’’.

‘’Aku rasa tidak semudah itu untuk menemukan wanita lain, kau tahusangat sulit untuk melupakan cinta pertama dan aku rasa Maya adalah cintapertama Sakurakoji’’. Wajah Masumi terlihat suram dan dingin. Eisuke menyadariperubahan itu.

‘’Mungkin ayah benar, tapi aku tidak perlu cemas lagi karena aku tahuMaya hanya mencintaiku’’.

‘’Kau tidak bisa mengetahui hati seseorang mungkin saja jauh dilubukhatinya Maya masih menyukai anak itu. Bukankah dulu Maya sempat menyukainya?’’

‘’Maya dulu mungkin memang menyukainya, tapi sekarang dia hanyamencintaiku. Aku percaya kepadanya, Maya tidak mungkin akan menodai cinta yangaku berikan kepadanya’’.

‘’Kita lihat saja nanti siapa yang benar. Kau atau aku’’. Eisukemenjalankan kursi rodanya dan meninggalkan Masumi dengan perasaan resahdihatinya. Masumi pergi ke kamarnya sebelum masuk, ia memandangi kamar Mayaselama beberapa menit.’’Aku sangat percaya padamu Maya. Aku tahu kau tidak akanpernah mengkhianatiku. Aku mencintaimu dengan tulus’’gumamnya.

♪♪♪♪

            Ami duduk sambilmemandangi telepon genggamnya, selama beberapa hari ini ia berusaha menghubungikekasihnya yang jahat. Ia ingin sekali membunuh pria itu dan sungguh menyesaltelah menerima pria itu sebagai kekasihnya. Ia tahu menyesal sekarang pun tidakada gunanya. Ami menyandarkan kepalanya di kursi, menatap langit-langit apartemennyayang sederhana. Setetes air mata mengalir ke wajahnya.’’Jangan menangis! Priaitu tidak pantas untuk ditangisi’’.

Sekali lagi kembali meneleponnya dan ia sungguh lega karena akhirnyapria itu menerima teleponnya. Tanpa basa basi Ami pun langsung marah-marahpadanya.’’Akhirnya kamu terima juga telepon dariku. Aku tahu pria bertopengyang hampir membunuh Maya dan pak Hayami itu adalah kau. Jangan mencoba untukmenyangkalnya meskipun semua orang tidak mengenalmu, tapi aku mengenalmu’’kataAmi dengan napas terngah-engah ketika menyudahi pembicaraannya.

Terdengar suara berat disebrang telepon.’’Kau memang hebat Ami. Kautahu kan apa akibatnya jika kamu berani mengatakannya pada orang lain terutamapada polisi. Adikmu akan mati ditanganku’’.

‘’Kau pengecut’’.

‘’Adikmu satu-satunya jaminan supaya kamu dapat menuruti perintahku’’.

‘’Sebenarnya apa yang kamu inginkan dari Maya?’’

‘’Kau ingin tahu?’’

‘’Tentu’’.

‘’Baiklah, akan kuberitahu karena diantara kita sudah tidak adarahasia lagi. Maya menyimpan sesuatu yang berharga dan aku sangatmenginginkannya’’.

‘’Apa itu?’’

‘’Buku harian ibunya’’.

‘’Kenapa kamu begitu menginginkannya?’’

‘’Karena di dalamnya terdapat banyak rahasia yang dapat mengungkapsiapa aku dan aib keluarganya. Aku sendiri yang akan mendapatkan buku itu’’.

‘’Mungkin buku itu sudah dibaca oleh Maya’’.

‘’Aku rasa belum, kalau Maya sudah membacanya pasti dia akan tahusiapa aku, siapa dirinya dan siapa keluarganya. Kau tahu Maya adalah wanitayang sangat berharga. Beruntung sekali orang yang bernama Masumi Hayami itumendapatkannya’’.

‘’Aku mohon jangan ganggu mereka. Biarkan Maya hidup dengan tenang’’.

‘’Tidak sampai aku mendapatkan yang aku inginkan. Sepertinya aku sudahterlalu banyak bicara denganmu. Sampai jumpa lagi manis...ha....ha....ha...ha...’’.

Ami membantingkan ponselnya ke kursi dengan kesal.’’Dia jahatsekali’’.Ami menghempaskan dirinya ke kursi dengan wajah kusam dan muram.’’Bukuharian ibu Mayakah? Sebenarnya apa yang ditulis dalam buku harian itu’’.Akhirnya Ami pun terlelap tidur di kursinya.

♪♪♪♪

Pesta ulang tahun Eisuke pun tiba. Taman di hias secantik mungkin.Para pelayan terlihat sangat sibuk dan berjalan mondar mandir dihadapan Eisuke.Beberapa jam lagi tamu-tamunya akan datang. Masumi pulang lebih awal bersamaMizuki. Keduanya memberikan ucapan selamat.’’Selamat ulang tahun ayah’’. Masumidan Mizuki memberikan sebuah bungkusan kado pada Eisuke.’’Kalian tidak perlurepot-repot memberikan aku hadiah. Kehadiran kalian sudah cukup bagiku’’.

‘’Tidak apa-apa ayah. Aku hanya ingin memberikan sesuatu pada ayahsebagai ungkapan terima kasih karena ayah sudah merestui hubunganku denganMaya’’.

‘’Saya harap Anda menyukai hadiah dari saya karena aku tidak pintarmemilih hadiah untuk orang tua seperti Anda’’kata Mizuki.

‘’Apa Maya belum datang?’’tanya Masumi.

‘’Dia belum datang mungkin sebentar lagi’’.

‘’Aku akan pergi ke kamarku untuk bersiap-siap’’. Sambil menunggu paratamu datang Mizuki dan Eisuke memutuskan untuk berbincang-bincang sebentardihalaman belakang.Tidak lama kemudian satu persatu tamu datang dan hampirmemenuhi taman belakang rumah. Masumi tampak berbaur dengan teman-teman bisnisayahnya dan Eisuke cukup puas melihat cara Masumi bersosialisasi dengan mereka.Bahkan diantara mereka ada yang sangat menyayangkan kalau Masumi memutuskanpertunangannya dengan Shiori dan lebih memilih Maya seorang wanita yangbiasa-biasa saja. Masumi memisahkan diri dari kumpulan teman-teman bisnisayahnya dan pandangannya mencari sosok Maya diantara para tamu ayahnya, tapisosok mungil Maya sampai sekarang belum terlihat.’’Sedang mencari siapa?’’.Suara lembut seorang wanita dan terdengar kekanak-kanakan mengejutkannya.

‘’Halo Masumi! Masih ingat aku?’’. Dahi Masumi mengerut berusahamengingat siapa wanita tinggi nan cantik ini.

‘’Kamu masih tidak ingat padaku. Dulu kita sering bermain dipinggiransungai ketika masih kecil’’.

‘’Aaaahhh....aku ingat. Kamu Hinako bukan?’

‘’Benar. Akhirnya kau ingat juga. Apa kabarmu Masumi?’’

‘’Baik dan kau?’’

‘’Sangat baik’’.

‘’Aku hampir tidak mengenalimu. Kamu sudah banyak berubah. Dulu kaugadis yang cengeng, berbadan pendek dan sedikit gempal, tapi sekarang kau sudahberubah menjadi wanita yang sangat cantik. Eropa sudah benar-benarmengubahmu’’.

‘’Terima kasih pujianmu itu’’.

‘’Sekarang apa yang kau lakukan?’’

‘’Aku sudah menjadi seorang model sekarang’’.

‘’Benarkah? Akhirnya cita-citamu tercapai. Selamat untukmu. Sebaiknyakita bicara di bangku taman itu supaya terasa nyaman’’.

‘’Jadi sampai sekarang kamu masih belum menikah ?’’

‘’Belum, tapi sebentar lagi akan segera menjadi kenyataan’’.

‘’Itu artinya sudah ada wanita pilihanmu’’.

‘’Tepat sekali. Aku harap nanti kamu akan datang pada haripernikahanku’’.

‘’Aku tidak janji, tapi akan kuusahkan. Lalu bagaimana denganmu? Apasudah mempunyai pria yang tepat untukmu?’’

Hinako memperlihatkan sebuah cincin tunangan emas putih yangberhiaskan berlian yang tersemat manis di jari manisnya pada Masumi.’’Hinako,selamat! Kapan kamu akan menikah?’’

‘’Bulan depan yang jelas lebih dulu dari kamu. Aku ingin kau hadirdisana’’.

‘’Tentu akan kuusahakan’’.

‘’Bawa juga calon istrimu’’

‘’Tentu aku akan membawanya’’.

‘’Apa calon istrimu tidak datang kemari?’’

‘’Sepertinya belum datang. Nanti akan kuperkenalkan padamu’’. Eisukememperhatikan Masumi yang sedang asik berbicara dengan putri rekan bisnisnyadan dia juga melihat Shiori yang tengah memperhatikan Masumi. Eisukemenghampirinya.’’Dia adalah Hinako. Teman masa kecil Masumi dan kamu tidakperlu merasa cemburu kepadanya karena dia sudah memiliki calon suami dan akanmenikah bulan depan’’. Shiori menatap Eisuke dengan perasaan sedikit lega.

Maya keluar dari mobil dengan terburu-buru dengan membawa hadiahditangannya. Ami pun mengikuti Maya dari belakang dan Maya terkejut melihatShiori berada di depan pintu dan dia memasang wajah cemas.

‘’Maya, untung kau cepat datang’’.

‘’Memangnya ada apa?’’

‘’Cepatlah pergi ke taman! Masumi sedang asyik bermesraan denganseorang wanita cantik disana. Sepertinya dia sedang berusaha untuk menggodanya.Kamu tidak ingin kan melihat Masumi bermesraan dengan wanita lain’’.

Maya dengan terburu-buru pergi menuju taman untuk melihat kebenaranyang dikatakan oleh Shiori. Pandangan matanya telah kabur dengan air mata yangsudah menumpuk dimatanya. Ami mengikutinya dari belakang dengan tergesa-gesasambil membawa sebuket bunga yang akan diberikannya pada Eisuke. Maya tidakmemperdulikan ketika para tamu menyapanya dan terus berjalan melewatinya.Jantungnya berdetak semakin kencang jika apa yang dikatakan Shiori benar.Mayaberhenti dengan napas yang masih memburu dan melihat Masumi sedang berbicaradengan seorang wanita cantik.

Mereka berdua terlihat begitu akrab dan tawa Masumi terdengar begitujelas. Mata Masumi begitu lekat memandangi wanita yang ada dihadapannya. Mayamenyadari kalau dia tidak secantik dan seanggun wanita itu kadang-kadangdirinya berpikir kenapa Masumi lebih memilih dirinya untuk dijadikan kekasihnyasedangkan diluar begitu banyak wanita cantik yang memujanya meskipun Masumisudah memberikan jawabannya, tapi ia selalu saja merasa kurang puas.

 Ami berhenti tepat dibelakangMaya dan ia melihat sinar kesedihan dimatanya. Ia pun mengikuti kemana arahmatanya itu. Ami sekarang mengerti kenapa Maya terlihat sedih.

 Maya diam tidak bergerakmemperhatikan keduanya dari kejauhan . Dimatanya wanita itu terlihat sepertisedang menggoda Masumi. Ia kembali teringat dengan perkataan Shiori dan Eisukesebelumnya kalau ada banyak wanita yang berusaha menggoda kekasihnya. Bahkanketika ia melihat wanita itu menyentuh wajahnya dengan tersenyum. Maya tidak dapatmenahan dirinya lagi untuk berdiam diri.Ia mulai berjalan mendekati keduanya.’’Maya...Maya’’bisik Ami dari kejauhan. Ami terlihat cemas akan terjadi sesuatu.Sementara itu Eisuke dan Shiori melihatnya dari kejauhan dengan senyumanmenghiasi wajah mereka masing-masing.

‘’Masumi...’’panggilnya dengan suara serak.

‘’Maya...akhirnya kau datang juga. Dari mana saja?’’

Maya hanya diam dengan tatapan tidak terbaca oleh Masumi, kemudianlirikan matanya beralih pada wanita cantik disebelahnya, lalu beralih lagi padaMasumi. Air mata mengalir diwajahnya.Masumi yang melihatnya terlihat sangatcemas.’’Maya, ada apa?’’

‘’Kamu pengkhianat’’katanya setengah berteriak, lalu pergimeninggalkan Masumi dengan wajah kebingungan. Ami menyusul Maya yang sudahhilang diantara kerumunan para tamu.Masumi yang menyadari Maya telah pergilangsung pergi menyusulnya.’’Maaf , aku harus pergi’’.

‘’Ba...baik’’jawab Hinako yang juga kebingungan.

Masumi pergi menyusul Maya dengan berlari. Eisuke dan Shiori tersenyumsenang telah berhasil membuat mereka bertengkar. Eisuke dan Shiori salingmenatap dari kejauhan, lalu laki-laki tua itu mengangkat gelasnya yang berisichampagne ke rah Shiori.

Maya mengurung dirinya di kamar dan Ami berusaha membujuknya untukmembukakan pintu. Tidak lama kemudian suara berat langkah kaki terdengarmenaiki tangga dengan terburu-buru.’’Apa Maya ada di dalam kamarnya?’’tanyanyamasih dengan napas tersengal-sengal.

‘’Benar, Maya ada di dalam, sebaiknya Anda bicara dengannya. Mayasepertinya sangat marah pada Anda’’.Masumi menganggukan kepalanya dan Amikemudian pergi meninggalkan Masumi sendirian di depan pintu kamar.

‘’Maya sayang, buka pintunya!’’.Masumi mendengar isakan tangisMaya.’’Sebenarnya ada apa denganmu?’’

‘’Pergi! Aku tidak ingin bicara denganmu. Biarkan akusendiri!’’teriaknya.

‘’Tapi Maya....’’

‘’Pergilah!’’

Dengan berat hati Masumi akhirnya pergi . Ia sama sekali tidak tahukenapa Maya bisa sangat marah kepadanya. Dilihatnya Ami sedang membaca sebuahmajalah disebuah kursi didekat pintu masuk taman tidak begitu terlihat antusiasdengan pesta yang diadakan oleh Eisuke. Ami menutup majalahnya dan berdiriketika Masumi datang.’’Bagaimana dengan Maya?’’

‘’Sepertinya dia sangat marah kepadaku dan aku tidak tahu alasannyakenapa tiba-tiba dia menyebutku pengkhianat’’. Wajah kebingungan terlihatdiwajahnya yang kini terlihat kusut.’’Apa Anda tahu alasannya?’’tanyanyakemudian.

‘’Mungkin Maya cemburu dengan wanita cantik yang bersama Anda’’.

‘’Maksudnya Hinako? Dia itu teman masa kecilku, aku sudah menganggapnyasebagai adikku sendiri, lagi pula dia sudah punya calon suami dan sebentar lagiakan menikah’’.

‘’Tapi Maya tidak tahu’’.

‘’Ya Anda benar. Maya belum tahu. Aku akan mencoba bicara padanyakalau ia sudah tenang’’.

Hinako muncul dengan wajah cemas .’’Masumi, apakah semuanya baik-baiksaja’’.

‘’Jangan khawatir semuanya baik-baik saja’’.

‘’Apa dia adalah wanita yang kamu ceritakan tadi?’’tanyanya denganpenuh rasa ingin tahu.

‘’Benar. Dia orangnya. Maaf atas sikapnya tadi. Mungkin tadi diasedang marah padaku, lain kali aku akan memperkenalkanmu padanya secarabenar’’.

‘’Aku tahu.Tapi sepertinya aku pernah melihat kekasihmu itu disuatutempat wajahnya tidak asing lagi bagiku’’.

‘’Kau ini tentu saja wajah Maya tidak asing lagi karena dia sekarangadalah aktris terkenal’’.

‘’Bukan itu maksudku Masumi. Sebelumnya aku pernah bertemu dengannyadulu, tapi aku tidak ingat dimana, tapi sudahlah mungkin suatu saat aku akanteringat kembali. Sebaiknya kita kembali ke taman , ayahmu mencarimu’’.

‘’Baiklah. Ayo! Malam ini kau sangat mempesona’’.

‘’Sudahlah Masumi jangan terus-terusan memujiku. Apa kamu tidak lihatwajahku sudah memerah gara-gara kau terus memujiku’’.

Suara keduanya menghilang berbaur dengan suara para tamu dan musik.Ami hanya menghela napas. Sepertinya Maya akan merasa sangat lelah jika menjadikekasihnya pikir Ami.

♪♪♪♪

Keesokan paginya Maya tidak ikut makan pagi bersama dan sudahmeninggalkan rumah pagi-pagi sekali dijemput oleh Ami. Masumi terlihat begitukecewa dengan sikap Maya padanya.Mungkin dia masih marah pikirnya.Eisuke makandengan tenang dan dia merasa senang menikmati keberhasilannya membuat Mayamarah pada Masumi.

‘’Sepertinya kalian berdua ada masalah’’. Masumi sesaat menatapayahnya.

‘’Sepertinya dia marah padaku ayah’’.

‘’Marah kenapa?’’tanyanya pura-pura tidak tahu.

‘’Hanya salah paham saja. Aku akan segera memperbaikinya karena akutidak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut.’’Aku pergi dulu!’’

Eisuke tersenyum senang sambil memandangi kepergian Masumi sampaimenghilang dibalik pintu.Setelah tiba dikantor Masumi kembali dihadapkan padajadwal yang ketat dan tidak mempunyai waktu kosong untuk bertemu dengan Mayadistudio latihan untuk menjelaskan semua kesalahpahamanannya. Masumi diharuskanmenghadiri acara pembukaan gedung pertunjukkan yang baru dan setelah itu masihada beberapa rapat salah satunya mengenai pementasan ulang bidadari merah.Masumi hanya menghela nafas melihat jadwalnya yang padat sehingga kesempatanbertemu Maya tidak ada sama sekali.

Mau tidak mau ia harus bertemu Maya di rumah dan itu beberapa jam lagidari sekarang.’’Kau boleh pergi’’katanya pada Mizuki setelah memberikansecangkir kopi kepadanya. Ia kembali duduk menghadapi setumpuk kertas yangharus ia periksa. Tiba-tiba saja matanya menangkap sebuah berita di koran danwajah Maya terlihat sangat jelas disana karena berada dihalaman depan koran danbahunya dirangkul oleh Sakurakoji . Mereka terlihat keluar dari sebuah hoteldan itu membuat Masumi marah setelah membacanya. Berita itu mengatakan kalauMaya dan Sakurakoji masuk ke dalam sebuah hotel dan satu jam kemudian keduanyaterlihat keluar. Tidak ada yang tahu apa yang mereka lakukan selama itu didalam hotel.Masumi meremas-remas koran itu dan memasukkannya kedalam tongsampah.

‘’Kemarin malam kamu menyebutku pengkhianat, tapi kemarin kamu bersamaKoji, jadi apakah aku pantas kau sebut pengkhianat sedangkan kau ada maindengan Koji’’.Rasa marah dan cemburu kembali bercampur dalam dirinya. Ia inginsekali menghajar Koji yang sudah coba-coba mendekati kekasihnya. Ia punteringat kembali dengan perkataan Koji kalau ia tidak akan menyerah untukmendapatkan Maya dan merebutnya dariku.Perasaannya menjadi tambah gelisah.’’Apayang sudah menjadi milikku tidak akan kubiarkan seorang pun mengambilnyadariku’’.

Maya yang sedang latihan terus-terusan mendapat tatapan yang tidakmenyenangkan dari rekan-rekan kerjanya tentang berita dirinya dan Sakurakojiterutama dari Ryoko. Setelah suasana studio sepi Ryoko kembali melabraknyadengan cepat. Dia mengatakan kalau Maya memang wanita murahan yang denganbegitu mudahnya menyerahkan diri pada seoarang pria.’’Jadi kamu sudah merasabosan dengan pak Hayami dan sekarang kau mendekati Sakurakoji. Jangan-jangankau juga menjual dirimu kepadanya....ckckckckck. Ternyata kamu wanita yang serakahjuga tidak puas dengan satu pria. Kau tidak henti-hentinya menebarkan gosip.Apakah kamu ingin mencari perhatian dari orang-orang disekelilingmu?’’.

‘’Cukup hentikan!’’teriak Maya.’’Jangan pernah menilai dirikusembarangan, lagi pula kamu tidak tahu kebenaran berita itu, jadi jangan bicarasembarangan tentang diriku’’. Maya kemudian pergi dengan berurai air mata.

Eisuke yang membaca berita itu seperti mendapat angin segar. Pria tuaitu sudah membayangkan akan ada pertengkaran diantara mereka dan akhirnyamereka akan saling membenci lagi.’’Aku tidak akan melewatkan kesempatanini’’gumamnya.

Mizuki keluar terburu-buru dari mobilnya. Ia segera menuju pintukedatangan untuk menjemput seseorang yang sebelumnya akan dilakukan oleh oranglain karena orang yang dimaksud tiba-tiba sakit akhirnya tugasnya digantikanoleh Mizuki atas perintah Masumi. Hampir 15 menit Mizuki menunggunya sambilmemegang selembar kertas yang bertuliskan Eiji Ashley. Tidak lama kemudian seorangpria bertubuh tinggi dan atletis mengenakan kaca mata hitam yang kini beradadiatas kepalanya telah berdiri dihadapannya.’’Saya Eiji Ashley’’katanya.

‘’Saya Saeko Mizuki sekretaris pak Masumi Hayami’’.

‘’Senang berkenalan dengan Anda nona Mizuki’’. Pria itu tersenyum danmembuat Mizuki sedikit terhenyak.’’Aku tidak tahu kalau pak Hayami akanmengirimkan sekretarisnya untuk menjemputku’’.

‘’Saya mendapat tugas mendadak ini darinya karena orang yang menjemputAnda tiba-tiba sakit’’.

‘’Oh begitu rupanya’’.

Setelah mereka bersalaman pria itu berjalan menuju mobil yang telahdisiapkan. Mizuki awalnya terpesona dengan ketampanan Eiji. Wajah Jepang danAmerika berpadu dengan sempurna dan terlihat lebih tampan dari fotonya yangselama ini ia lihat. Matanya yang hijau zamrud terlihat begitu teduh danmemiliki suatu daya tarik yang mempesona sekaligus terlihat misterius. BahasaJepangnya pun sangat lancar meskipun ada sedikit aksen Amerika dalam carapengucapannya.

‘’Sudah lama saya tidak datang kesini dan Tokyo sudah banyak berubah.Terakhir aku datang ketika aku berusia 8 tahun bersama ayahku untuk liburanmusim panas’’. Mizuki hanya diam mendengarkan cerita dari Eiji dengan antusias.Sesekali ia melihatnya dari kaca spion mobil dan ada sinar kesedihan darimatanya.

‘’Tokyo meninggalkan kenangan sedih bagiku dan ayahku karena kota inimengingatkan kami pada ibuku’’.Mobil terus melaju dengan tenang dijalanan yangmulai tampak ramai oleh kesibukan para warganya.’’Ibu, aku telah datang kembaliketanah kelahiranmu’’.