Warning :Kiss, mature relationship
Rate : 19+
When love Falls
Chapter 4
Eisuke berada dikamarnya sambil memegang laporan tentang Masumi dengan
tangannya yang gemetar. Ia sama sekali tidak pernah menyangka anaknya akan
memiliki perasaan khusus pada Maya. Di dalam laporan tersebut dikatakan kalau
detektif sewaannya pernah sekali melihat Masumi meletakkan satu buket mawar
ungu di dalam ruang rias saat Masumi mengunjungi syuting iklan parfum yang
dibintangi oleh Maya dan ia membaca pesan yang berada di buket bunga tersebut.’’Rupanya
Masumi adalah mawar ungu yang selama ini diperbincangkan oleh orang-orang yaitu
pengagum rahasia Maya’’gumamnya kesal. Ia pun segera menelepon Masumi.
Masumi yang saat itu masih berada di kantornya terkejut ketika melihat
nama ayahnya tertera di layar ponsel. Dengan enggan Masumi menjawabnya.’’Apa
yang ayah inginkan dariku lagi?’’tanyanya dengan suara dingin.
‘’Kau dingin sekali Masumi. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.
Temui aku di rumah sekarang’’.
‘’Sudah aku katakan aku tidak akan datang ke rumah Hayami lagi’’.
‘’Ayolah Masumi! Apa yang aku bicarakan ini sangat penting. Ini
mengenai Maya’’.
‘’Maya?’’tanyanya sedikit terkejut. ‘’Ada apa dengan Maya?’’
‘’Datanglah ke rumahku! Akan kujawab pertanyaanmu itu’’.
Masumi menarik napas panjang.’’Aku tidak janji akan datang menemuimu’’.
‘’Aku akan tetep
menunggu kedatanganmu’’. Sambungan telepon terputus. Masumi menyandarkan
kepalanya di kursi.’’Apa yang diinginkan pak tua itu dariku?’'gumamnya setengah
berbisik.
Masumi sedang mengendarai mobilnya dalam perjalanan pulang. Ia
terlihat seperti menimbang-nimbang sesuatu dan akhirnya ia membelokkan mobilnya
menuju rumah kediaman Hayami.
Eisuke sangat senang dengan kedatangan Masumi.Tapi Masumi menatapnya
dengan tatapan dingin.
‘’Aku senang bisa melihatmu disini lagi’’.
‘’Aku tidak akan berlama-lama disini’’jawabnya dingin.
‘’Duduklah! Kita bicara’’.
‘’Apa kau inginkan dariku?’’
‘’Aku ingin kembali ke rumah ini. Sejak kau pergi rumah ini menjadi
semakin sepi’’.
‘’Biasanya juga begitu’’jawabnya dingin.
‘’Kalau ayah berharap aku kembali ke rumah
ini, lupakan saja karena aku tidak akan kembali untuk tinggal disini’’.
‘’Masumi, ini rumahmu juga, pintu rumah ini selalu terbuka untukmu’’.
‘’Jawabanku sudah jelas. Aku
tidak akan tinggal disini lagi’’.
‘’Bagaimana jika aku katakan kalau kamu boleh berhubungan dengan Maya’’.
‘’Apa maksud ayah?’’tanyanya bingung. Eisuke menyunggingkan sebuah
senyuman disudut bibirnya.’’Aku tahu , kalau kamu adalah mawar ungu’’. Masumi
begitu terkejut dengan perkataan ayahnya.Rasa gelisah tersirat diwajahnya.
‘’Kau tidak perlu menyembunyikannya lagi dariku karen aku sudah tahu
semuanya. Kamu ada perasaan terhadap Maya, bukan?’’
‘’Ayah salah. Aku tidak punya perasaan apa-apa terhadap Maya’’.
‘’Ayolah Masumi! Jangan sangkal lagi perasaanmu. Mana ada seorang pria
diam-diam mengirimkan bunga pada seorang wanita secara terus-menerus kalau
tidak ada perasaan khusus pada wanita tersebut’’.
Masumi menarik napas dan mendesah.’’Dari mana ayah tahu semua itu?’’
‘’Jadi itu semuanya benar, bukan?’’
‘’Dari mana ayah tahu?’’teriak Masumi.
‘’Selama ini aku telah menyelidikimu setiap gerak-gerikmu’’.
‘’Kau menyelidikku? Rupanya Ayah selalu mencampuri urusanku’’.
‘’Itu wajar. Kau masih anakku’’. Masumi memasang wajah dingin kepada
Eisuke.
‘’Masumi, kau sudah banyak berubah sejak bertemu dengan gadis itu. Kau
tidak sedingin dulu. Gadis itu rupanya sudah membawa pengaruh besar untukmu,
bahkan kau sudah membuang ratusan juta yen hanya demi gadis itu dengan menolak
Shiori untuk dijadikan istrimu. Kau pasti sudah tahu jika kau menjadi menantu
keluaraga Takamiya, kau akan menjadi orang hebat . Kekuasaan dalam bidang
bisnis akan menjadi milikmu dan Daito akan menjadi semakin lebih kuat lagi.Tapi
sayangnya kau meninggalkan semua itu demi gadis itu’’. Masumi sudah terlihat kesal
dan marah pada Eisuke. Kedua tangannya dikepalkan dengan kuat.
‘’Apa dipikiran ayah hanya ada kekuasaan dan uang saja. Tidak pernah
sedikit pun memikirkan kebahagiaanku hidup dengan wanita yang aku cintai. Aku
tidak ingin seperti ayah yang tidak mampu memperjuangkan cinta ayah terhadap bu
Mayuko. Tapi aku beda dengan ayah, aku akan memperjuangkan cintaku meskipun
dunia ini menjadi musuhku sekali pun’’. Ada sinar membara di mata Masumi.
‘’Kau....sepertinya percuma saja aku bicara denganmu saat ini karena
sekarang kamu sudah di mabuk cinta. Selama ini aku tidak pernah mengajarimu
tentang cinta. Cinta sudah membuatmu kehilangan ratusan juta yen’’.
‘’Daito akan baik-baik saja tanpa ada dukungan dari keluarga Takamiya.
Saat ini ada perusahaan yang mau berinvestasi besar di Daito dan kau rasa itu
akan sangat menguntungkan dan perjanjiannya sudah dilakukan. Aku baru saja
menyetujuinya’’.
‘’Benarkah?’’
‘’Itu benar. Aku tidak akan bertindak sembarangan kalau itu akan
merugikan Daito.
‘’Kemampuanmu memang tidak perlu aku ragukan lagi, tapi aku lebih
berharap jika kau menerima pernikahanmu dengan Shiori. Tapi sekarang lupakan
saja karena percuma saja aku memaksamu. Hatimu sudah kamu berikan pada Maya.
Apa kamu akan kembali jika aku menyetujui hubunganmu dengan Maya?’’
Masumi menatap curiga ayahnya.’’Apa benar ayah menyetujui hubunganku
dengan Maya?’’
‘’Tentu saja. Sepertinya kamu tidak percaya. Ajaklah Maya tinggal
disini bersamamu! Bagaimana? Agar kamu percaya kalau aku sungguh-sungguh
menyetujui kamu berhubungan dengan Maya’’. Masumi menatap curiga ayahnya.
‘’Apa yang sedang kau rencanakan menyuruh Maya dan aku tinggal
disini?’’
‘’Aku tidak merencanakan apa-apa. Aku hanya berpikir jika Maya tinggal
disini kau mungkin saja akan kembali tinggal di rumah ini’’.
‘’Berani sekali ayah memanfaatkan Maya dalam hal ini’’.
‘’Apa pun akan kulakukan supaya kau kembali ke rumah ini. Kau tidak
perlu menjawabnya sekarang. Pikirkan baik-baik tawaran ayah ini. Pembicaran
kita selesai sampai disini’’.
Eisuke meninggalkan Masumi sendirian di ruang kerja. Tidak lama
kemudian Masumi akhirnya pergi juga dengan perasaan yang masih kesal.
Eisuke berada dikamarnya dan senyuman seringai perlahan-lahan muncul
diwajahnya.’’Aku yakin ini pasti akan berhasil. Akan kupastikan Masumi dan
Shiori akan menikah’’gumamnya.’’Dan Maya, aku akan membuat mereka berpisah
untuk selamanya’’.
♪♪♪♪
Maya langsung menghambur memeluk Rei.’’Untung kau sudah pulang’’.
‘’Apa yang terjadi Maya?’’
‘’Tadi sepertinya ada pencuri masuk dan aku sangat ketakutan.
Berkali-kali aku menghubungimu tapi tidak ada jawaban’’.
‘’Pencuri? Apa maksudmu?’’
Lalu Maya menceritakan semuanya yang terjadi pada Rei dan Rei terlihat begitu terkejut.’’Tapi
bagaimana bisa pencuri itu masuk kesini? Apa pencuri itu sudah buta masuk ke
apartemen ini. Disini kan tidak ada barang berharga’’.
‘’Aku rasa pencuri itu mengincar barang-barangku’’.
‘’Maksudmu?’’
‘’Mungkin saja pencuri itu menginginkan barang yang aku miliki
sekarang’’.
‘’Menurutmu barang apa yang diinginkannya?’’
‘’Aku tidak tahu Rei. Aku sama sekali tidak ada bayangan barang apa
yang ingin diambil dariku karena kau tidak memiliki barang berharga’’.
‘’Ini aneh sekali’’.
‘’Aku juga berpikir seperti itu Rei’’.
Mereka berdua saling berpandangan berusaha untuk mencari jawabannya.
Masumi membaringkan dirinya di tempat tidur dan memikirkan perkataan
ayahnya. Ia ragu apakah ia harus mempercayai perkataan ayahnya kali
ini.’’Aaaaargghhh...’’. Masumi bangun lalu mengacak-acak rambutnya. ‘’Sebenarnya
apa yang direncanakan pak tua itu’’.
♪♪♪♪
Maya kembali menemukan kamarnya berantakan pada keesokan sore harinya
dan membuat ia ketakutan. Hatinya kini mulai cemas. Dalam benakknya kini mulai
muncul banyak pertanyaan. Barang apa yang diinginkan darinya? Ia tidak memiliki barang berharga apa pun
kecuali barang-barang yang pernah di kirimkan oleh pengagum rahasianya.
Ia juga gelisah mengenai ancaman seseorang untuk membunuh dirinya.
Maya berpikir sejenak mengingat-ingat apa dia punya musuh atau ada orang yang
iri dengan kesuksesannya sebagai aktris. Selama ia menjadi aktris terkenal, ada
beberapa orang yang merasa iri kepadanya termasuk Ryoko Matsunaga yang akan
berperan sebagai adik peremuannya di drama terbarunya. Maya dapat merasakan itu
dari tatapan Ryoko kepadanya, tapi ia tidak pernah mengambil pusing akan hal
itu.
Pintu apartemen terbuka membuat Maya setengah ketakutan. Ia memegang
sapu dan bersiap-siap untuk memukul orang yang asing yang masuk sembarangan ke
dalam apartemennya. Maya berpikir tidak mungkin Rei atau teman-temannya yang
lain akan pulang cepat karena temannya itu akan datang di atas jam enam sore.
Suara langkah kaki semakin mendekat, jantungnya berdegup tidak karuan. Tidak
melihat siapa yang datang Maya langsung memukulnya berkali-kali.’’Maya
hentikan! Ini aku Rei’’.
‘’Rei....’’panggilnya lirih.
‘’Kenapa kamu memukulku. Sakit tahu?’’
‘’Ma..maaf Rei, aku tidak bermaksud untuk memukulmu, aku pikir kamu
adalah pencuri’’.
‘’Haaahh...’’.
‘’Tadi aku menemukan kamarkau kembali berantakan.Aku rasa sepertinya
ada orang yang menyusup kedalam kamarku lagi’’.
‘’Benarkah?’’tanya Rei terkejut.
‘’Sepertinya begitu’’.
Rei segera melihat kamar Maya dan memang kamar itu sangat
berantakan.’’Aku rasa, kita harus mengganti kunci apartemen kita’’.
‘’Apa menurutmu itu akan berhasil?’’tanya Maya tidak yakin.
‘’Entalah. Setidaknya kita coba saja’’.
Maya mendengus. ‘’Tidak biasanya kamu pulang cepat’’.
‘’Aku diperbolehkan pulang lebih awal oleh bosku. Aku akan memasak
makan malam untuk kita.Bisakah kamu membantuku?’’
‘’Tentu’’.
Beberapa menit kemudian Maya sudah disibukkan oleh Rei menyiapkan
makan malam dan membuatnya hampir
melupakan kejadian tadi sore.
♪♪♪♪
Hujan semalam membuat keesokan harinya tampak berkabut dan juga
dingin. Langit terlihat sangat kelabu di siang hari. Rei melangkah keluar dari
sebuah sebuah supermarket dan ia bermaksud kembali ke apartemennya terlebih
dahulu sebelum kembali ke gedung Daito dimana Rei dan teman-temannya telah
mendapatkan sebuah peran dalam sebuah pementasan dimana Sakurakoji menjadi
pemeran utamanya. Rei begitu terkejut ketika mendapati Masumi berdiri di depan
apartemennya dengan tatapan penuh kerinduan yang tersirat jelas dimatanya.’’Apa
yang dilakukannya disini?’’gumamnya. Setengah berlari Rei
mendekatinya.’’Selamat siang!Apa yang Anda lakukan disini?’’
‘’Tidak ada’’ jawabnya gelagapan. Rei memadang heran ke
arahnya.’’Kenapa kamu berada disini, bukannya saat ini sedang ada latihan untuk
pertunjukkan minggu depan?’’tanyanya setelah mendapat ketenangan dalam dirinya
lagi.
‘’Saat ini saya sedang istirahat siang. Saya mencemaskan Maya yang
berada sendirian di apartemen. Hari ini Maya merasa tidak enak badan dan
kebetulan juga jadwalnya tidak padat dan sudah kembali pulang’’.
‘’Maya sakit?’’tanya penuh kecemasan. Sudah beberapa hari ia tidak
bertemu dengannya setelah ia melihatnya di syuting iklan parfum.
‘’Sepertinya begitu. Sudah dua hari ini Maya mengalami kejadian yang tidak
menyenangkan’’kata Rei dengan wajah cemas.’’Selama dua hari berturut-turut ada
orang yang tidak dikenal mencari sesuatu di kamar Maya, entah apa yang
dicarinya disana. Setahuku Maya tidak memiliki barang berharga’’.
‘’Maksudmu ada pencuri masuk?’’
‘’Ya begitulah. Aku dan Maya sepakat untuk mengganti kunci apartemen
kemarin, semoga saja pencuri itu tidak bisa masuk lagi.
‘’Ini aneh’’.
‘’Menurut saya juga aneh.
Tidak lama kemudian terdengar teriakan dan mereka mengenal suaranya. Maya. Masumi dan Rei saling berpandangan
sesaat, lalu mereka segera berlari masuk. Rei mendobrak pintu yang tidak
terkunci dan menemukan Maya di tengah ruangan dengan memegangi lengannya yang
sudah berlumuran darah.’’Mayaaa....’’teriak Masumi.
Wajah Maya mengerenyit kesakitan.’’Apa yang sedang Anda lakukan
disini?’’
‘’Itu tidak penting apa yang aku lakukan disini sekarang. Kau
baik-baik saja, kan? Coba aku lihat lukamu?’’tanya Masumi dengan kecemasan luar
biasa.
Masumi mendesah lega. ‘’Untung lukanya tidak dalam, hanya goresan saja,
tapi cukup membuat kamu keluar banyak darah’’. Rei segera mengambil perban dan
obat juga air hangat. Masumi segera mengobati Maya.
‘’Apa yang terjadi Maya?’’tanya Rei.
‘’Tadi ketika aku baru kembali dari luar membuang sampah. Aku
menemukan pintu sudah terbuka, seingatku, aku menutup pintunya dan ketika aku
masuk ada orang yang sedang membongkar kamarku.’’
‘’Lalu apa yang terjadi?’’
‘’Orang itu sepertinya terkejut melihat kedatanganku, tiba-tiba saja
pisau yang ia bawa menggores lenganku, lalu ia kabur’’.
‘’Apa kamu tahu siapa dia?’’tanya Masumi.
‘’Tidak, karena ia memakai topeng, jadi aku tidak melihat wajahnya’’.
Tubuh Maya mulai gemetaran.Maya merasakan kalau air matanya telah membasahi
wajahnya. Ia tidak ingin menangis di hadapan Masumi, tapi apa daya ia tidak
dapat menahan rasa sedih dan rasa takutnya tadi karena ia hampir saja
kehilangan nyawanya.
Masumi kemudian membelai pipi Maya yang basah dengan penuh perasaan. Masumi menatap Maya dengan mata lembut dan penuh cinta. Rei akhirnya menyadari kalau Masumi telah jatuh cinta kepada Maya, meskipun ia tidak mau mempercayainya. Ia pun berpamitan untuk pergi.’’Sepertinya kalian berdua butuh suasana pribadi. Aku akan pergi dulu keluar sebentar’’. Setelah pintu tertutup, suasana di apartemen kembali hening yang terdengar hanya isak tangis Maya.
Masumi kemudian membelai pipi Maya yang basah dengan penuh perasaan. Masumi menatap Maya dengan mata lembut dan penuh cinta. Rei akhirnya menyadari kalau Masumi telah jatuh cinta kepada Maya, meskipun ia tidak mau mempercayainya. Ia pun berpamitan untuk pergi.’’Sepertinya kalian berdua butuh suasana pribadi. Aku akan pergi dulu keluar sebentar’’. Setelah pintu tertutup, suasana di apartemen kembali hening yang terdengar hanya isak tangis Maya.
Masumi mengenggam tangan Maya, lalu mengusap-usap lengan Maya untuk
menghangatkan tangan gadis itu yang terasa sangat dingin.
‘’Orang itu lari tidak lama setelah kalian datang. Pak Masumi, aku
takut sekali. Orang itu akan datang lagi kemari’’.
Mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat dan Maya memandang mata
pria itu yang terasa menenangkan. Masumi membiarkan jarinya menyapu bibir itu
sebelum membawa tangan Maya yang sedari tadi digenggamnya ke bibirnya dan
mengecupnya. Seketika tubuh Maya merinding merasakan sentuhan hangat dari bibir
Masumi. ‘’Kamu tidak perlu takut lagi. Aku ada disini’’.
Masumi menyingkirkan helaian rambut yang berada diwajah Maya yang basah, lalu menarik Maya dalam pelukannya. Sekilas Maya merasa terkejut, tapi akhirnya ia meringkuk dalam pelukannya dan kehangatan tubuh Masumi yang begitu menenangkan dirinya. Maya membenamkan kepalanya di leher Masumi sambil menangis.
Lengan Masumi semakin erat memeluknya sambil mengelus-elus punggung Maya dan Maya pun semakin merapat pada pelukan yang semakin kuat itu yang memberikannya perlindungan dan rasa aman bagi dirinya. Ia ingin Masumi terus memeluknya seperti ini selamanya. Maya terlihat,polos dan rapuh juga masih berhati murni, manis , baik hati pikirnya.
Masumi menyingkirkan helaian rambut yang berada diwajah Maya yang basah, lalu menarik Maya dalam pelukannya. Sekilas Maya merasa terkejut, tapi akhirnya ia meringkuk dalam pelukannya dan kehangatan tubuh Masumi yang begitu menenangkan dirinya. Maya membenamkan kepalanya di leher Masumi sambil menangis.
Lengan Masumi semakin erat memeluknya sambil mengelus-elus punggung Maya dan Maya pun semakin merapat pada pelukan yang semakin kuat itu yang memberikannya perlindungan dan rasa aman bagi dirinya. Ia ingin Masumi terus memeluknya seperti ini selamanya. Maya terlihat,polos dan rapuh juga masih berhati murni, manis , baik hati pikirnya.
Maya kemudian melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada Masumi.
Senyuman Maya membuat bagian bawah perut pria itu bergolak dan mengejang.Maya
kelihatan begitu cantik di matanya dan ia ingin rasanya mencium gadis pujaannya
itu. Bibir itu penuh, begitu merah dan merekah, tapi ia tidak berani untuk
menciumnya. Ia takut jika Maya akan membenci tindakannya. Ia harus membuang
jauh-jauh keinginan itu, tapi hatinya memberontak dan ia pun kalah.
Keinginannya untuk mencium Maya lebih besar dari apa pun saat ini.
Ia pun mengumpulkan semua keberaniannya untuk mencium Maya, meski nantinya ia harus mendapat amarah dari Maya. “Maya...’’bisiknya dengan suara serak dan penuh hasrat.Masumi menundukkan kepalanya, ia tahu kalau ia tidak boleh melakukan ini pada Maya, tapi ia sudah tidak bisa lagi menahan rasa cintanya pada Maya. Maya duduk tidak bergerak , kini wajahnya begitu dekat Masumi .
Ia dapat merasakan setiap helaan napas pria yang ada dihadapannya dan jantungnya berdebar liar di rongga dadanya.Masumi menelusuri lekukan bibir itu dengan jarinya dan kehangatan yang di timbulkan di bibirnya membuat Maya merinding dan mengelinjang senang.
Ia pun mengumpulkan semua keberaniannya untuk mencium Maya, meski nantinya ia harus mendapat amarah dari Maya. “Maya...’’bisiknya dengan suara serak dan penuh hasrat.Masumi menundukkan kepalanya, ia tahu kalau ia tidak boleh melakukan ini pada Maya, tapi ia sudah tidak bisa lagi menahan rasa cintanya pada Maya. Maya duduk tidak bergerak , kini wajahnya begitu dekat Masumi .
Ia dapat merasakan setiap helaan napas pria yang ada dihadapannya dan jantungnya berdebar liar di rongga dadanya.Masumi menelusuri lekukan bibir itu dengan jarinya dan kehangatan yang di timbulkan di bibirnya membuat Maya merinding dan mengelinjang senang.
Bibir Masumi kemudian ditekankan ke bibir Maya dengan lembut dan
membuat Maya merasakan kenikmatan dari ciuman itu. Seluruh tubuhnya bergetar.
Masumi semakin merapatkan tubuhnya kepada Maya . Maya merasakan kehangatan menjalar ke
seluruh tubuhnya dan ia juga nyaris tidak bernapas ketika bibir Masumi mulai
bergerak menyapu bibirnya dan membiarkan Masumi
membuatnya hanyut dalam belaian dan ciuman yang diberikan kepadanya.
Inilah yang diinginkan Maya sejak ia menyadari ia mencintai Masumi. Masumi semakin memanas ketika Maya membuka
mulutnya.
Masumi menggerakkan bibirnya dengan menggoda dan Maya larut dalam perasaan
indah yang menyenangkan .Maya kemudian tanpa sadar melingkarkan lengannya ke
leher Masumi dan membalas ciumannya dengan begitu menggebu dengan gairah dan
perasaan yang mendamba. Bibir Masumi melumat bibir Maya dengan penuh percaya
diri dan ciuman itu semakin lama semakin memanas saling melumat. Lidah Masumi menyusup
masuk , menggodanya dan masuk keluar mulut Maya.
Masumi dapat menghirup aroma feminim yang menyegarkan ketika ia menciumi leher gadis mungilnya dengan bibirnya yang panas dan basah. Bagi Masumi Maya terlalu mengairahkannya dan mampu membangkitkan hasrat kelaki-lakiannya yang selama ini terpendam dalam dirinya.
Masumi dapat menghirup aroma feminim yang menyegarkan ketika ia menciumi leher gadis mungilnya dengan bibirnya yang panas dan basah. Bagi Masumi Maya terlalu mengairahkannya dan mampu membangkitkan hasrat kelaki-lakiannya yang selama ini terpendam dalam dirinya.
Ia ingin terus mengecap Maya
dan merasakan tubuhnya. Masumi menghirup dalam-dalam keharuman tubuh Maya
sebelum ia mencium kembali bibir Maya dengan penuh gairah yang membara. Masumi
memperangkap tubuh maya semakin erat dan ia juga ingin perhatian lebih dari
Maya yang bisa ia berikan kepadanya.
Maya yang menerima setiap ciuman dan belaian dari Masumi merasakan
tubuhnya bergetar dengan hasrat. Ciuman Masumi begitu memabukkan dan Maya tidak
bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan tubuh dan hatinya pada pria itu. Kaki
Maya terasa sangat lemas.
Andai saja ia berdiri pasti ia sudah terjatuh. Bibir Masumi masih bergerak-gerak keluar masuk mulutnya .Kemudian Masumi menelusuri wajah Maya dengan bibirnya dan Maya dapat merasakan napas panas di wajahnya. Tangan Masumi bergerak naik turun di punggungnya dengan menggila dan tangannya telah menemukan apa yang dicarinya yaitu payudaranya.
Ia membelainya dan membuat Maya mengerang nikmat. Sementara lidahnya keluar masuk mulut Maya. Ciumannya kemudian bergerak ke bawah dan membenamkan wajahnya di dada Maya, entah bagaimana sebagian kancing baju Maya sudah terlepas dan memperlihatkan pemandangan indah di depan matanya sehingga memperlihatkan lekukan dadanya yang penuh.Maya kali ini membiarkan Masumi menciuminya, menikmati sentuhan bibirnya dan tubuhnya.
Andai saja ia berdiri pasti ia sudah terjatuh. Bibir Masumi masih bergerak-gerak keluar masuk mulutnya .Kemudian Masumi menelusuri wajah Maya dengan bibirnya dan Maya dapat merasakan napas panas di wajahnya. Tangan Masumi bergerak naik turun di punggungnya dengan menggila dan tangannya telah menemukan apa yang dicarinya yaitu payudaranya.
Ia membelainya dan membuat Maya mengerang nikmat. Sementara lidahnya keluar masuk mulut Maya. Ciumannya kemudian bergerak ke bawah dan membenamkan wajahnya di dada Maya, entah bagaimana sebagian kancing baju Maya sudah terlepas dan memperlihatkan pemandangan indah di depan matanya sehingga memperlihatkan lekukan dadanya yang penuh.Maya kali ini membiarkan Masumi menciuminya, menikmati sentuhan bibirnya dan tubuhnya.
Maya memejamkan matanya
menikmati perasaan luar biasa bahagia dapat sedemikian dekat dengan pria
yang dicintainya, meskipun ia tahu, ia tidak akan mungkin dapat menikah
dengannya saat ini, tapi dirinya rela melakukan apa pun supaya dapat berdekatan
dengan Masumi seperti ini. Maya membalasnya ciumannya dengan penuh cinta.Masumi
kembali menjelajahi mulut Maya dan kini ia merasa tidak puas kalau hanya
sekedar mencium.
Ia memeluk Maya sangat erat dan mengisap lidahnya ke dalam mulutnya Gairahnya pada Maya semakin menggila. Jari-jari tangannya menjelajahi tubuh Maya, tangannya turun ke pinggul Maya yang ramping dan menangkup bokongnya agar semakin mendekati dirinya, lalu ditekankan pada kejantannya yang sudah mengeras. Maya mengerang tertahan sambil menyambut bibir Masumi dan membelai dadanya yang masih terbungkus kemeja .
Maya dapat merasakan dadanya yang bidang juga otot-otonya yang kuat.Betapa pun besarnya hasratnya pada Maya dan menjadikan Maya miliknya, ia tidak boleh melakukannya, belum saatnya batinya. Masumi masih terus melancarkan godaannya di mulut Maya dan ia harus mengakhiri semua ini sebelum dirinya lepas kendali dan melawan godaan untuk berbuat lebih jauh terhadap Maya untuk menjadikannya benar-benar miliknya saat ini yaitu dengan menidurinya.
Tubuh Masumi bergetar saat Maya semakin merapatkan dirinya.Dengan hati tidak rela Masumi mengangkat kepalanya dan napas terengah-engah begitu pun Maya dan Masumi menghembuskan napas panjang dan berusaha menata kembali perasaan dan pikirannya yang telah diracuni oleh gairah membara . ‘’Maya...’’bisiknya dengan suara serak yang penuh hasrat. Masumi melihat ke arah dada penuh Maya yang bergerak naik turun.
Ia menelan ludahnya membayangkan dada telanjang Maya. Ia ingin sekali mengecapnya dengan mulutnya sendiri, tapi apa daya ia harus menahan keinginannya itu dengan hanya dapat menyentuhnya saja sudah membuat hatinya melambung bahagia.
Ia memeluk Maya sangat erat dan mengisap lidahnya ke dalam mulutnya Gairahnya pada Maya semakin menggila. Jari-jari tangannya menjelajahi tubuh Maya, tangannya turun ke pinggul Maya yang ramping dan menangkup bokongnya agar semakin mendekati dirinya, lalu ditekankan pada kejantannya yang sudah mengeras. Maya mengerang tertahan sambil menyambut bibir Masumi dan membelai dadanya yang masih terbungkus kemeja .
Maya dapat merasakan dadanya yang bidang juga otot-otonya yang kuat.Betapa pun besarnya hasratnya pada Maya dan menjadikan Maya miliknya, ia tidak boleh melakukannya, belum saatnya batinya. Masumi masih terus melancarkan godaannya di mulut Maya dan ia harus mengakhiri semua ini sebelum dirinya lepas kendali dan melawan godaan untuk berbuat lebih jauh terhadap Maya untuk menjadikannya benar-benar miliknya saat ini yaitu dengan menidurinya.
Tubuh Masumi bergetar saat Maya semakin merapatkan dirinya.Dengan hati tidak rela Masumi mengangkat kepalanya dan napas terengah-engah begitu pun Maya dan Masumi menghembuskan napas panjang dan berusaha menata kembali perasaan dan pikirannya yang telah diracuni oleh gairah membara . ‘’Maya...’’bisiknya dengan suara serak yang penuh hasrat. Masumi melihat ke arah dada penuh Maya yang bergerak naik turun.
Ia menelan ludahnya membayangkan dada telanjang Maya. Ia ingin sekali mengecapnya dengan mulutnya sendiri, tapi apa daya ia harus menahan keinginannya itu dengan hanya dapat menyentuhnya saja sudah membuat hatinya melambung bahagia.
Tanpa mereka sadari kedua wajah mereka merona merah, lalu segera
menjauhkan diri. Mereka berdua merasa canggung dan malu mengingat kejadian
tadi. Masumi buru-buru berdiri dan merapikan jas dan rambuntnya yang sedikit
berantakan.
Setelah mendapat ketenangannya kembali, Masumi lalu berkata,’’ Aku akan
membawamu ke rumah Hayami. Kau dan aku akan tinggal bersama disana. Setidaknya
disana kamu aman’’. Hanya itu yang terlintas dalam pikirannya sekarang saat
pikirannya dipenuhi oleh hasrat kepada Maya tadi.
‘’Tinggal di rumahmu?’’
‘’Rumah ayahku, bukan rumahku’’tekannya.’’Tapi setidaknya rumah itu
memberikan keamanan untukmu. Aku yakin kamu akan merasa aman disana meskipun
kau harus menghadapi galaknya ayahku’’.
‘’Tapi pak Masumi....’’
‘’Tidak ada kata tapi-tapian lagi’’. Meskipun dirinya juga enggan
pindah lagi kesana, tapi hanya rumah itu tempat yang aman bagi Maya sekarang ,
kalau bukan karena Maya , ia tidak mau pindah lagi ke rumah itu.
‘’Tinggalah bersama pak Hayami disana Maya’’kata Rei tiba-tiba. Mereka
berdua terkejut.
‘’Rei....’’
‘’Yang dikatakan pak Hayami benar. Kamu akan lebih aman tinggal disana
karena aku tidak dapat menjagamu selama 24 jam’’.
‘’Lihatlah! Rei juga setuju dengan usulku’’.
Maya terdiam, lalu memandang Rei, lalu tatapannya beralih ke Masumi
lagi.’’Apa ayahmu tidak keberatan jika aku tinggal disana?’’
‘’Sepertinya tidak. Bahkan dia yang mengusulkan kau tinggal disana’’.
‘’Baiklah’’. Masumi dan Rei tersenyum senang, lalu Masumi memasang
wajah terima kasih pada Rei .
‘’Aku harus segera pulang untuk mengurus beberapa hal sebelum kamu
tinggal di rumah Hayami. Ami akan mengantarkanmu kesana’’.
‘’Aku mengerti’’.
‘’Rei, tolong jaga Maya!’’.
‘’Aku pasti akan menjaganya. Serahkan padaku!’’
Rei begitu terkejut setelah Maya kembali menceritakan kejadian tadi
dengan perasaan tenang dan Rei merasa bersyukur Maya baik-baik saja. ‘’Maya,
kamu harus baik-baik saja dan jaga dirimu, kalau tidak akan ada seseorang yang
sangat bersedih kalau orang itu sampai kehilanganmu’’. Maya mengerutkan
dahinya.
‘’Apa maksudmu?’’
‘’Nanti juga kau akan tahu sendiri’’. Rei tersenyum dan mengelus-elus
kepala Maya, lalu memeluk Maya.
Disuatu tempat di Tokyo disebuah kamar yang tidak terlalu besar, asap
rokok memenuhi segala penjuru kamar. Seorang pria duduk disebuah kursi santai,
lalu tiba-tiba tangannya mengebrak meja yang berada
disampingnya.’’Sial...’’teriaknya.’’Aku tidak dapat menemukannya. Sebenarnya
kau simpan dimana benda itu Maya’’.
♪♪♪♪
Masumi membereskan semua barang-barangnya karena mulai besok ia akan
kembali tinggal bersama ayahnya meskipun ia tidak menginginkannya kalau tidak
memikirkan keselamatan Maya, ia terpaksa tinggal disana. Ayahnya begitu senang
ketika Masumi memberitahunya akan kembali kerumah bersama dengan Maya.
Keesokan paginya Ami kembali menjemput Maya. Hari ini Maya akan
disibukkan oleh latihan drama di gedung Daito.Di dalam mobil Ami terus-terusan
menatap Maya dari balik kaca spion mobil.
‘’Aku sudah diberitahu oleh pak Hayami mulai hari ini kamu akan
tinggal di rumah Hayami’’.
‘’Itu benar’’.
‘’Aku sangat terkejut ketika pak Hayami memberitahuku soal itu
meskipun aku tidak tahu apa alasan yang sebenarnya’’.
‘’Apa pak Masumi tidak memberitahumu alasannya?’’
‘’Dia hanya bilang memikirkan keselamatanmu. Apa sesuatu yang buruk
telah terjadi padamu kemarin?’’
‘’Tidak juga. Kemarin ada pencuri masuk ke apartemenku’’.
‘’Heehh...lalu?’’
‘’Saat itu aku berada
diapartemenku dan dia menyakit. Aku sendiri tidak mengerti apa yang di cari
pencuri itu’’.
‘’Ini sungguh aneh bukan?’’. Ami memasang ekspresi wajah tidak
terbaca.
‘’Benar. Sejak kemarin aku berusaha untuk mencari jawabannya, tapi
tidak ketemu’’.
‘’Mungkin kamu mempunyai barang yang sangat berharga, tapi kamu tidak
pernah menyadari kalau barang itu mempunyai nilai yang sangat tinggi’’.
‘’Entalah. Aku benar-benar tidak tahu’’.
Keduanya kembali terdiam dan yang terdengar sekarang hanya alunan
musik dari radio mobil. Ami mencengkram
kuat setir pengemudi.’’Apa dia benar-benar sudah masuk ke apartemen
Maya?’’tanyanya dalam hati.
Mobil memasuki area tempat parkir basement dan Maya turun.Setelah
selesai memarkirkan mobilnya. Ami cepat-cepat menelepon seseorang. Dari
seberang telepon terdengar suara berat seorang pria.’’Halo Ami!’’
‘’Kau. Sudah aku katakan jangan pernah menganggu Maya. Lupakan saja
masa lalumu dengannya, lagi pula dia sama sekali tidak ingat’’.
‘’Mana mungkin aku bisa melupakannya gara-gara dia aku telah
kehilangan semuanya. Kau ini kekasihku jadi kau harus membantuku’’.
‘’Aku tidak ingin membantumu dan sekarang aku menyukai Maya. Aku ingin
putus denganmu’’.
‘’Aku tidak mau karena kau terlalu berharga untuk aku lepaskan, lagi
pula kamu sudah tahu semua tentang diriku. Ingat adikmu berada ditanganku kalau
kau sampai tidak membantu atau menuruti perintahku, aku akan menyakiti
adikmu’’.
‘’Ternyata kau memang jahat, aku menyesal telah mengenalmu’’. Ami
menutup teleponnya.’’Ami terlihat sangat kesal dan marah. Ia heran kenapa dulu
ia bisa jatuh cinta kepadanya. Seharusnya ia tidak pernah tertipu olehnya. Ami
begitu terkejut ketika orang itu memberitahu tentang Maya setelah ia
menyanggupi sebagai managernya. Ami mendesah pasrah dan berdoa agar Maya dan
adik laki-lakinya baik-baik saja.
Saat makan siang Maya bertemu dengan Koji dan ia mengajaknya untuk
makan siang bersama. Maya pun akhirnya menyanggupinya. Koji begitu senang
akhirnya ia dapat kembali berdekatan dengan Maya, hatinya belum rela
menyerahkan Maya kepada pria lain. Mereka berdua memasuki sebuah restoran yang
tidak jauh dari Daito.
‘’Bagaimana persiapan dramamu?’’
‘’Semuanya berjalan lancar dan kau?’’
‘’Semuanya lancar. Kau harus menonton pertunjukkanku. Aku sudah
menyediakan tempat duduk khusus untukmu’’.
‘’Aku pasti akan datang menontonnya’’.
‘’Terima kasih’’. Tiba-tiba Koji mengenggam kedua tangan Maya yang
berada di meja dan Maya terlambat untuk menghindar dan Koji menatapnya tajam.
‘’Aku hanya ingin kau tahu kalau aku masih mencintaimu’’.
‘’Koji...’’
Secara tidak sadar Koji membelai wajah Maya dan Maya hanya duduk terpaku
ditempatnya. Dikejauhan dua pasang mata sedang memperhatikannya. Sepasang mata
menatap marah pada keduanya dan sepasang mata menatapnya dengan binar senang
dimatanya.Maya lalu menepis tangan koji.
‘’Maaf. Seharusnya aku dapat menahan diri untuk tidak menyentuhmu’’.
Maya diam. Ia tidak tahu harus berkata apa. Ia tidak tahu bagaimana
lagi ia harus menjelaskannya kalau ia hanya mencintai satu pria dan perasaannya
tidak akan pernah berubah, tapi Koji tidak mau mengerti.Mereka berdua akhirnya
makan tanpa ada yang bicara , suasana sangat hening sampai akhirnya mereka
selesai makan.
Sore harinya Maya tiba dikediaman Hayami. Rumah besar itu terlihat
sangat sepi dan juga dingin. Seorang pelayan yang bernama Naoko mengantarkannya
ke sebuah kamar yang sudah dipersiapkan untuknya.’’Jika nona membutuhkan
sesuatu bisa memberitahuku’’.
‘’Baik. Terima kasih’’. Maya kini berada sendirian dikamar yang besar
. Ia duduk dipnggir tempat tidur sementara matanya berkelilingi menelusuri
setiap bagian kamar.Sampai malam tiba Masumi belum juga datang dan akhirnya
hanya Maya dan Eisuke makan malam bersama.Ia begitu terkejut ketika bertemu
dengan Eisuke yang selama ini dikenalnya sebagai paman es krim. Ia merasa malu
jika mengingat dirinya pernah mencaci maki Masumi di hadapannya. Pipinya
kembali merona merah.’’Kuharap kau akan senang tinggal disini. Rumah ini akan
kembali ramai dengan keberadaan kalian disini’’.
‘’Terima kasih sudah mengizinkanku untuk tinggal disini’’.
‘’Karena kamu, Masumi mau tinggal lagi disini. Akulah yang seharusnya
berterima kasih padamu’’.
‘’Paman tidak perlu berterima kasih padaku’’.
Eisuke diam-diam menatap Maya.
Ia berpikir apa yang menarik dari Maya sampai-sampai anaknya menolak menikahi
Shiori, tapi Eisuke berjanji kalau kedekatan Maya dan Masumi tidak akan
berlangsung lama.
‘’Jam berapa ini kenapa Masumi belum pulang juga? Apa dia lupa kalau
Maya akan datang kesini hari ini ‘’.
‘’Mungkin pak Masumi sedang banyak pekerjaan’’.
‘’Mungkin saja...’’.
Malam semakin larut, Maya menunggu dengan gelisah kedatangan Masumi. Terdengar suara mobil terpakir di luar, Maya
segera berlari menuju pintu. Ia senang akhirnya Masumi pulang.’’Pak
Masumi...’’panggilnya. Masumi hanya menatap dingin Maya. Matanya terlihat
gelap. Ia merasa perutnya sangat mulas ketika melihat keakraban Maya dan Koji
di sebuah restoran.
Hatinya masih marah dan cemburu
melihat kedekatan Koji dengan Maya. Maya merasa kecewa, Masumi telah kembali
menolaknya.Padahal kemarin sore ia begitu senang setelah apa yang mereka
lakukan. Masumi yang sekarang sangat berbeda dengan Masumi yang kemarin sore.
Maya merasa sedih, Masumi tidak menganggap kedekatan mereka kemarin. Mungkin
bagi Masumi kemarin tidak berarti apa-apa baginya pikir Maya. Ia masih dapat
merasakan hangatnya bibir Masumi di bibirnya dan juga kehangatan tubuhnya juga
aroma maskulin yang segar dari tubuhnya. ’’Sebaiknya kau tidur. Ini sudah
malam’’.
‘’Baik. Selamat malam!’’
Masumi menaiki tangga dengan cepat diikuti Maya dari belakang.Maya
hanya menatap sedih ketika Masumi menutup kamarnya.Ia pun segera masuk ke
kamarnya. Eisuke yang memperhatikan itu merasa senang kalau rencana untuk
membuat mereka bertengkar berjalan lancar. Tadi siang Eisuke tidak sengaja
melihat Maya pergi ke sebuah restoran bersama Masumi dan ia segera menghubungi
Masumi kalau Maya pergi makan dengan pria lain. Pada awalnya Masumi tidak mau
turun , tapi beberapa menit kemudian ia menemui ayahnya di lobby Daito dan
memperlihatkan keakrban Maya dengan Sakurakoji.
Besok paginya Maya dibangunkan oleh suara alarm. Ia cepat-cepat bangun
dan segera berpakaian.Ketika akan menuju pintu, Maya terpaku berdiri. Kepalanya
terasa kembali sakit. Serpihan siluet kenangan kembali terlintas
dikepalanya.Kini Maya melihat ketika dirinya masih kecil bersama seorang kakek
sedang bersenda gurau dengannya,lalu berikutnya ia melihat seseorang sedang
memegang pisau yang sudah berlumuran darah. Maya jatuh terduduk di lantai
sambil mengerang kesakitan.Perlahan-lahan nafasnya mulai teratur seiiring rasa
sakit dikepala mulai menghilang.’’Siapa mereka sebenarnya?’’
Maya dikejutkan oleh suara ketukan di pintu.’’Siapa?’’
‘’Ini aku Naoko’’.
‘’Masuklah!’’
Naoko terkejut melihat Maya duduk dilantai dengan wajah pucat.’’Anda
baik-baik saja?’’tanyanya sambil membantu Maya berdiri.
Maya mengangguk.’’Ayo saya bantu berdiri’’.
’’Terima kasih’’.
‘’Aku kesini untuk memberitahu makan pagi telah siap. Tuan Eisuke dan
tuan Masumi sudah berada di ruang makan’’.
‘’Aku akan segera kesana’’.
Maya melihat keduanya sudah mulai makan.’’Selamat pagi!’’
‘’Pagi Maya!’’sapa Eisuke ramah. Maya mengambil tempat duduk disamping
Masumi.
‘’Apa tidurmu nyenyak dimalam pertama kamu tidur disini’’.
‘’Tidurku nyenyak’’.
‘’Baguslah. Ayo makan yang banyak’’.
Maya mulai mengambil Roti panggang dan mengolesinya dengan selai
stroberi.Masumi pergi begitu saja ketika ia telah menyelesaikan makan paginya.
Itu membuat Maya merasa bersedih. Ia tidak tahan harus menerima
ketidakperdulian dari Masumi. Selama semalaman Maya telah berpikir apa yang
membuatnya marah kepadanya, tapi Maya tidak menemukan jawabannya.‘’Ada apa
dengan dia? Ia sikapnya benar-benar berubah tidak seperti kemarin penuh perhatian
padaku’’gumamnya.
Masumi dengan cepat telah masuk kedalam mobilnya dan telah
meninggalkan halaman rumahnya. Maya menghela nafas dan akhirnya masuk kedalam
rumah. Rasa kecewa dan juga kesal terlihat jelas di wajahnya.’’Kalian sedang
bertengkar?’’tanya Eisuke tiba-tiba.
‘’Sepertinya begitu’’.
Eisuke tersenyum, jangan hiraukan dia, Masumi memang selalu seperti
itu dingin dan tidak berperasaan.
Ami masuk dan memanggil Maya.
‘’Maya, sudah saatnya kita pergi’’.
‘’Maaf paman aku harus segera pergi’’.
‘’Hati-hati dijalan!’’
Eisuke pergi ke ruang kerjanya dan ia menelpon seseorang.’’Terus
perhatikan gerak-gerik Maya dan juga Masumi’’.Eisuke langsung menutup
teleponnya kembali.
♪♪♪♪
Masumi datang dengan wajah kaku dan dingin.Mizuki sudah bisa menebak
kalau saat ini Masumi sedang ada masalah yang berhubungan dengan Maya. Ia
memberikan beberapa laporan mengenai para pemain drama romance Yamato Nadeshiko
padanya. Ia membaca laporan itu dengan cepat.
‘’Eiji Ashley.....ternyata dia pria yang tampan juga’’. Ada nada cemburu
dalam perkataannya.’’Ia salah satu aktor yang bagus . Ibu berdarah Jepang dan
ayahnya berdarah Amerika’’gumamnya. Masumi melihat foto orang tua Eiji dan foto
ibunya menyedot perhatiannya.’’Masih muda dan cantik, tapi sepertinya aku
pernah melihat wajah ini dimana ya? Wajah ini sudah tidak asing lagi bagiku’’.
Masumi mencoba berusaha mengingat-ingat, tapi ia sama sekali tidak dapat
mengingatnya.
Masumi lalu menutup laporannya dan pergi meninjau kembali latihan
pementasan drama Genji monogatari yang dibintangi oleh Sakurakoji. Mizuki
mengikutinya dari belakang.Disana ia memandang kesal Koji. Rasa marah dan
cemburu masih ada dihatinya.
‘’Selamat siang pak Hayami!’’sapa Koji.
‘’Siang!’’jawabnya dingin.
‘’Besok adalah pementasan perdana aku ingin kau melakukan yang
terbaik, kalau sampai gagal mungkin kau akan kupecat sebagai aktris Daito’’.
‘’Tenang saja pak Hayami. Saya tidak akan membuat pementasan ini
gagal, pasti akan berjalan dengan sukses. Saya akan mengeluarkan seluruh
kemampuanku’’.
‘’Bagus’’. Masumi baru saja melangkah pergi ketika Sakurakoji
memanggilnya. Masumi berbalik.
‘’Pak Hayami, aku tidak akan menyerah terhadap Maya. Tidak menutup
kemungkinan Maya tidak mencintai Anda lagi dan saya bersedia menjadi kekasih
penggantinya. Mungkin saja Maya hanya mencintai Anda karena terbawa oleh
perasaan’’jawab Koji tidak mau kalah dan ia telah menyatakan peperangan dengan
Masumi.
Masumi tidak menyangka Sakurakoji mengetahui perasaan sebenarnya
terhadap Maya.’’Kenapa kamu mengatakan itu padaku?’’
‘’Saya tahu dan sudah curiga jika Anda sudah jatuh cinta kepada Maya.
Saya pernah melihat kalian berdua berpelukan di pelabuhan’’. Masumi terhenyak
kaget, tidak menyangka kejadian itu akan di lihat oleh Sakurakoji. ’’Maya belum
menjadi milik Anda pak Hayami. Maya masih menjadi wanita bebas, jadi saya juga
berhak dan mengharapkan cinta darinya. Permisi!’’
Masumi dibuat terheran-heran oleh perkataannya. Masumi terlihat kesal
dan marah. Kedua tangannya dikepalkan dengan kuat.Setelah ia tidak lagi melihat
Koji, ia pergi dari tempat latihan itu.
Sementara itu Maya berada di studio sedang berlatih drama
kadang-kadang ia merasa tidak nyaman dengan tatapan iri Ryoko Matsunaga yang
berperan sebagai adiknya, tapi Maya berusaha untuk tidak memperdulikannya,
bahkan ketika ia mengatakan kalau dirinya lebih cantik dari Maya dan Ryoko juga
mengatakan kalau Maya mendapatkan peran utama karena ia telah menyuap produser
drama ini.Maya berusaha menahan diri untuk tidak marah padanya, ia pun lebih
memilih diam.
Jam demi jam telah berlalu, akhirnya Maya telah selesai latihan dan
ketika ia akan pulang, ia mendapat pesan dari Masumi yang menunggunya di
parkiran basement. Seketika binar matanya terlihat senang.Maya cepat-cepat
pergi kesana.Disana Masumi telah menunggunya.
‘’Pak Masumi....’’
‘’Masuklah! Kita pulang bersama’’katanya masih dengan suara dingin.
Setidaknya hari ini dirinya dapat pulang bersama-sama dengannya.
‘’Apa pekerjaan Anda sudah selesai? Tidak biasanya Anda pulang secepat
ini’’.
‘’Kebetulan hari ini pekerjaanku tidak banyak. Aku bisa mengerjakan
sisa-sisa pekerjaan yang tidak terlalu penting di rumah’’.
Masumi tiba-tiba merangkul pinggang Maya dan adegan itu terlihat oleh
Ryoko.’’Maya dan pak Hayami, apa tidak salah?’’gumamnya dengan wajah terkejut.
Ryoko melemparkan pandangan kesal pada Maya.’’Kau wanita tidak tahu malu Maya.
Jadi begini caranya supaya kamu mendapatkan pemeran utama dalam drama kali
ini’’ gumamnya. Ryoko masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan tempat parkir
dengan perasaan kesal yang tidak tertahankan.
♪♪♪♪
Mobil yang dikendarai oleh Masumi berlawanan arah menuju rumahnya. Tidak
lama kemudian mereka berdua telah tiba di sebuah restoran yang cukup mewah
dengan dilatari pemandangan alam karena restoran itu jauh berada dari pusat
kota. Lembayung senja telah melarutkan bayangan.
Cahaya bulan mulai bersinar terang menyuguhkan langit yang begitu
indah berhiaskan cahaya bintang yang memancarkan penuh cinta. Suasana romantis
pun sekejap tercipta diantara mereka berdua. Masumi mulai mengenggam kedua
tangan Maya dan menatapnya mesra. Maya merasakan debaran jantungnya semakin
kuat dan tubuhnya terasa lemas ketika Masumi menatapnya seperti itu.
Wajahnya pun merona merah dan Maya pun teringat dengan kejadian di
apartemennya. Ia tidak akan pernah melupakan sentuhan dan ciuman Masumi sampai
sekarang pun ia masih bisa merasakan kehangatan bibir Masumi di bibirnya, tapi
sedetik kemudian wajahnya kembali muram karena selama seharian ini Masumi
merasa tidak acuh kepadanya. ’’Maya...’’panggilnya dengan suara terlembut yang
pernah ia dengar. Masumi semakin erat mengenggam tangan Maya.’’Maafkan aku!’’
‘’Kenapa Anda minta maaf?’’
‘’Karena tadi aku sudah bersikap dingin dan tidak acuh kepadamu, itu
karena aku marah kamu dekat dengan pria lain’’. Maya duduk dengan wajah
kebingungan.
Masumi menghela nafas panjang dan menghembuskannya pelan-pelan. Malam
ini ia bertekad untuk menyatakan perasaannya pada Maya. Masumi mengepalkan
salah satu tangannya jika ia mengingat perkataan Sakurakoji, jika ia akan
merebut Maya dari sisinya. Tapi sekarang setelah menatap Maya , keberaniannya
kembali surut. Napasnya menjadi tidak terartur karena merasa gugup, debaran
jantunganya berdetak tidak beraturan.Ia takut Maya akan menolaknya.
‘’Pak Masumi....’’. Maya menatapnya dengan wajah meminta penjelasan
dari Masumi.
Masumi memejamkan matanya.’’Aku cemburu melihat Sakurakoji terlalu
akrab denganmu, Maya’’.
‘’Haahh...’’. Maya masih tidak percaya kalau Masumi mengatakan cemburu
pada Sakurakoji. Hati Maya terasa senang dan juga berdebar-debar.
‘’Aku mencintaimu Maya Kitajima’’.
Maya duduk terpaku di kursinya. Jantungnya seakan terhenti dan ia tidak
percaya apa yang sudah Masumi katakan kepadanya. Rasanya tidak mungkin Masumi
akan jatuh cinta kepadanya, bukankah dia sudah memiliki wanita yang disukainya?
‘’Apa yang Anda katakan padaku tadi?’’
‘’Haruskan aku mengatakannya lagi padamu? Kau tahu sungguh sulit
mengatakan hal itu kepadamu dan sekarang kamu menyuruhku untuk mengatakannya
lagi’’.
‘’ Aku dengar, tapi tidak terdengar
dengan jelas. Aku ingin mendengarnya sekali lagi’’pinta Maya.
‘’Tidak mau’’jawabnya ketus.
‘’Ayolah pak Masumi. Katakan sekali lagi!’’.
Masumi menghela nafas panjang.’’Baiklah! Pasang telingamu baik-baik’’.
Masumi mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan bibirnya ke telinga Maya. ‘’Aku
mencintaimu......mencintaimu....mencintaimu....mencintaimu’’. Maya merasa
senang mendengarnya dan wajahnya kembali merona merah. Maya sama sekali tidak
menyangka kalau Masumi akan mencintainya. Ia begitu bahagia saat Masumi
mengatakan cinta padanya. Hatinya diselimuti oleh kebehagaian dan kehangatan
dalam hatinya menjalar ke pipinya. Ia tidak akan pernah melupakan hari ini ,
hari paling bahagia dalam hidupnya sekarang.
‘’Apa sekarang sudah terdengar jelas?’’tanya Masumi dengan wajah yang
merona merah dan debaran jantungnya berdebar tidak karuan.
‘’Aku mendengarnya sangat jelas sekali’’jawab Maya sambil tersenyum
lebar.
‘’Jadi apa jawabanmu?’’
Maya membisikkan sesuatu kepadanya.’’A-ku ju-ga men-cin-tai-mu
Ma-su-mi Ha-ya-mi’’. Wajahnya kembali merona. Masumi tersenyum senang
mendengarnya, lalu langsung memeluk Maya dengan erat. Setelah ia duduk
disamping Maya. ‘’Terima kasih. Aku sangat senang’’.Tubuh Masumi semakin
merapat dan Maya dapat merasakan kembali kehangatan tubuhnya yang pernah ia
rasakan pertama kali saat berada di kapal Astoria dan juga ketika berada di
apartemennya.
‘’Pak Masumi, banyak orang yang melihat kita’’.
‘’Tidak perlu memperdulikan mereka’’katanya sambil terus memeluk erat
Maya.
‘’Tapi..tapi bagaimana kalau ada yang menggosipkan kita?’’
‘’Biarkan saja.Aku tidak perduli. Biar saja mereka tahu kalau kau
sekarang adalah kekasihku’’.
‘’Kekasih?’’. Kata-kata itu menjadi terasa asing baginya, tapi ia juga
senang Masumi menyebut dirinya sebagai kekasihnya.
‘’Pak Masumi terima kasih sudah mau mencintaiku. Aku sangat senang’’.
Maya kemudian mengecup pipi Masumi. Ia tersipu malu dan hidungnya
kembang kempis, lalu ditatapnya Masumi dengan mesra. Binar cinta terpancar kuat
dari mata gadis mungil itu.
‘’Pak Masumi...’’kata Maya malu-malu masih dengan wajah merona merah.
Masumi hanya terpaku ditempat tidak bergerak sama sekali setelah
mendapatkan kecupan dari Maya.Ia menelan ludahnya tidak kentara.Masumi menatap
Maya begitu intens.’’Maya...’’gumamnya.Debaran jantungnya berdetak semakin
cepat. Perlahan-lahan ia menyentuh pipinya. Ada perasaan hangat dan bahagia
menjalar kesuluruh tubuhnya.Perlahan-lahan kepalanya menunduk dan mengecup
bibir Maya dengan lembut.
Ryoko yang telah berada di restoran yang sama begitu terkejut melihat
pemandangan yang ada di depan matanya dan ia memekik kaget.’’ OH MY GOD! Itu
kan Maya dan pak Hayami. Rupanya mereka memang mempunyai hubungan khusus. Maya
kau wanita murahan demi mendapatkan pemeran utama , kau menggoda pak Hayami.
Pantas saja pak Hayami memutuskan hubungannya dengan tunangannya dan ternyata
itu adalah karena kau Maya. Sialan! Lihat saja nanti! Aku tidak akan
membiarkanmu menikmati semua ini’’gerutunya kesal.
Ryoko segera pergi dari sana setelah mengambil beberapa gambar dari
mereka yang sedang berciuman. Ia pun tersenyum licik. Ryoko tidak menyangka
akan bertemu dengan mereka di restoran itu. Ia datang kesana untuk bertemu
dengan teman kencannya, tapi setelah melihat kemesraan yang ditujukan oleh Maya
dan Masumi, ia sama sekali tidak ada keinginan lagi untuk bertemu dengan teman
kecannya.
Masumi melepaskan ciumannya dan ia menyentuh wajah Maya dan menatapnya
lembut penuh cinta membuat Maya sedikit terhenyak.
‘’Kau adalah satu-satunya wanita yang mampu melelehkan hatiku yang
sedingin es. Kehadiranmu telah memberikan banyak warna dalam hidupku, kau juga
adalah satu-satunya orang yang membuatku mengenal cinta yang sebelumnya sama
sekali tidak pernah kurasakan. Aku bersyukur dapat di pertemukan denganmu dan
aku tidak dapat membayangkan bagaimana hidupku tanpa kehadiranmu di
sini’’.Masumi kembali menyentuhkan tangannya pada wajah Maya. Maya merasa
senang mendengarnya dan hendak menangis karena bahagia. Ia sama sekali tidak
menyangka kalau Masumi akan mencintainya sedalam itu.Maya mengenggam tangan
Masumi diwajahnya.
‘’Pak Masumi, terima kasih sudah mau
mencintaiku’’.
‘’Seharusnya aku yang berterima
kasih padamu karena mau menerima perasaanku padamu. Aku janji akan selalu
membuat hidupmu bahagia Maya kekasihku’’.Maya mengangguk pelan.
‘’Aku percaya’’.
‘’Terima kasih sayang’’. Masumi
mengelus wajah Maya yang masih tersipu malu.
Eisuke menunggu kepulangan Masumi dan Maya dengan gelisah. Ia merasa
kalau mereka berdua sedang pergi bersama. Tidak lama kemudian terdengar suara
mobil dan ia merasa lega ketika keduanya sudah pulang.’’Kalian berdua dari mana
saja?’’
‘’Kami makan malam bersama’’jawab Masumi sambil merangkul Maya. Eisuke
menyadari kalau Masumi dan Maya sudah berbaikan kembali dan ia tidak menyukainya.
Ia akan berusaha untuk mencari cara lagi agar mereka bertengkar kembali dan pada akhirnya mereka saling
membenci lagi seperti dulu. ‘’Masumi, aku akan membuatmu menikahi Shiori. Aku
tidak rela jika harus mengalami kerugian besar demi Maya’’bisik hatinya.Sinar
matanya berkilat penuh rencana.
‘’Ayah, aku dan Maya mau beristirahat dulu. Selamat malam!’’
‘’Selamat malam paman!’’
‘’Malam!’’
Eisuke memperhatikan keduanya menaiki tangga saling memeluk satu sama
lain dan tatapan keduanya begitu mesra. Baru kali ini ia melihat Masumi dengan
ekspersi wajah bahagia seperti itu.’’Hanya Shiori yang cocok untuk menjadi
menantuku. Aku harus cepat-cepat bertindak sebelum mereka menjodohkan Shiori
dengan pria lain’’.Eisuke berpikir kalau Maya berharga menjadi seorang aktris
karena dia, Daito selalu mendapatkan keuntungan besar setelah suksesnya
pementasan bidadari merah, tapi Maya tidak akan pernah memberikan kekuasaan di
bidang bisnis untuk Masumi dan juga keluarga Hayami hanya Shiori yang dapat
memberikannya.
Masumi melepaskan pelukannya ketika mereka sampai di depan kamar Maya,
lalu ia mengecup ringan kening Maya.’’Istirahatlah!’’
‘’Kau juga’’. Maya lalu memeluk Masumi, lalu melonggarkan pelukannya
kemudian menatap kekasihnya.’’Mimpikan aku...’’. Masumi tersenyum dan
mengacak-acak rambut Maya.’’Tentu. Kau juga harus memimpikan aku’’.
‘’Akan kuusahakan. Selamat malam Masumi!’’
‘’Selamat malam sayang!’’. Setelah melihat Maya masuk ke kamarnya,
Masumi pun segera masuk ke kamarnya.
♪♪♪♪
Kicauan suara burung membangunkan Maya dari tidurnya yang nyenyak
semenjak ia tinggal di rumah Hayami. Maya tersenyum berseri ketika ia melihat
Masumi baru saja keluar kamarnya dengan sudah berpakaian rapi.Hatinya masih
sering berdebar tidak karuan saat bertemu pandang dengan kekasihnya Masumi
Hayami. Masumi memeluknya bagai melepas kerinduan yang teramat dalam.Dipeluknya
dengan segenap cinta.’’Pagi sayang!’’
‘’Pagi!’’. Rona pipi Maya yang masih kemerah-merahan itu dicium dengan
lembut dan kepalanya dibelai dengan manja. Maya sangat menyukainya, tidak ada
salahnya ia ingin selalu diperhatikan dan sedikit dimanjakan oleh Masumi.
Mereka berdua turun langsung masuk ke ruang makan. Seperti biasa Eisuke selalu
tiba disana terlebih dahulu. Pria tua itu sedikit kesal dengan kedekatan dan
kemesraan yang mereka tunjukkan.
Selesai makan pagi, Maya mengantarkan Masumi sampai pintu depan.’’Kau
tidak akan pergi bersama denganku?’’
‘’Tidak. Ini masih terlalu pagi
untuk pergi kesana. Ami akan segera datang menjemputku’’.
‘’Baiklah! Kau harus pulang bersama denganku nanti’’.Maya menganggukan
kepalanya.
Sebelum pergi Masumi mengecup kening Maya, lalu masuk ke dalam
mobil.’’Hati-hati di jalan!’’. Masumi melihat Maya melambaikan tangannya dengan
senyuman termanis yang pernah ia lihat. Hatinya diselimuti oleh kehangatan dan
juga cinta. Ia sudah tidak sabar untuk menjadikan Maya sebagai istrinya.Masumi
mengeluarkan sebelah tangannya dan membalas lambaian tangan Maya. Setelah mobil
itu hilang dari hadapannya, Maya kembali masuk.Ia terkejut melihat Eisuke
berada di pintu depan.’’Paman...’’
‘’Maya, ayo ikut aku!’’. Eisuke membawanya kesebuah taman.
‘’Apa kau sangat mencintai Masumi?’’tanyanya tiba-tiba. Wajahnya
memerah, lalu mengangguk pelan.
‘’Kenapa kau mencintainya? Bukankah dia adalah pria yang kau benci
sebelumnya’’.
‘’Saya juga sendiri tidak tahu kenapa bisa sangat mencintainya. Saya
tidak bisa memberikan alasannya’’.
‘’Aku mengerti, tapi kau belum cukup mengenalnya’’.
‘’Saya tahu’’.
‘’Masumi itu adalah pria yang banyak disukai oleh banyak wanita, tapi
ia selalu menolak setiap kali ada wanita yang menyatakan cinta kepadanya. Sejak
dulu bahkan sampai sekarang, tapi itu tidak berlaku padamu.Masumi sangat
tergila-gila padamu. Aku tidak tahu apa yang telah kamu lakukan padanya sehingga
ia sangat mencintaimu. Tapi aku harap kau jangan terlalu percaya padanya Maya
mungkin suatu hari nanti Masumi akan benar-benar meninggalkanmu’’.
‘’Apa maksud paman?’’
‘’Maksudku mungkin suatu hari Masumi akan merasa bosan padamu, lalu
meninggalkanmu begitu saja. Kau tahukan laki-laki, jika merasa dirinya bosan
dengan seorang wanita pasti akan mencari wanita lainnya yang lebih cantik’’.
‘’Dia bukan orang seperti itu. Aku sangat percaya padanya’’.
‘’Kamu kan begitu mengenalnya. Kau hanya mengenal Masumi yang kau
lihat sekarang. Sebaiknya kau jangan terlalu percaya padanya atau kau sendiri
nantinya yang akan tersakiti’’.
Mendengar perkataan Eisuke Maya menjadi sedikit resah yang
dikatakannya memang ada benarnya, ia belum begitu mengenal sosok kekasihnya
itu. Tapi ia berusaha untuk menenangkan keresahannya dan tetap percaya pada
Masumi kalau ia tidak akan pernah mengkhianati cintanya.’’Aku sarankan jangan
terlalu percaya padanya. Ada kemungkinan besar dia akan mengkhianatimu.
Sekarang lihat apa yang terjadi dengan Shiori. Masumi mengkhianati
cinta Shiori denganmu. Sebelum ia mencintaimu, Masumi begitu memperhatikan
Shiori dan tidak mungkin kalau diantara mereka berdua tidak ada cinta yang
tumbuh, lalu ia merasa bosan dengan Shiori dan jatuh cinta padamu, akhirnya ia
mencampakkannya begitu saja’’. Maya hampir termakan oleh perkataan Eisuke.
Perlahan-lahan ada sedikit keraguan muncul dihatinya. Tiba-tiba Ami muncul dan
mencairkan keheningan.’’Maya, sudah saatnya kita pergi’’.
‘’Maaf paman aku harus pergi’’.
‘’Baik. Hati-hati dijalan!’’. Eisuke tersenyum senang. Rencana untuk
menjelek-jelekkan Masumi dihadapannya berhasil.Ia pun segara menghubungi
Shiori.
Di dalam mobil Maya tampak gelisah dan memikirkan perkataan Eisuke dan
ia berusaha untuk tidak memperdulikannya karena ia percaya sepenuhnya pada
Masumi.’’Maya, kamu baik-baik saja? Apa ada yang menganggu pikiranmu’’.
‘’Tidak ada’’.
Mobil terpakir tepat didepan pintu masuk di kediaman Hiroko Takamura
guru seni merangkai bunganya. Hari ini Maya ada ujian untuk merangkai bunga. Ia
pun merasa gugup. Di ruangan besar dan terbuka itu Hiroko menyambutnya dengan
ramah dan tersenyum penuh keibuan. Maya pun mulai merangkai bunga.Satu jam
telah berlalu dan hasil rangkaian bunganya sudah selesai.’’Sepertinya kau sudah
banyak kemajuan , itu bagus’’.
‘’Benarkah?’’
‘’Benar. Kalau kamu sering banyak latihan pasti bisa meskipun masih
ada banyak bunga yang tidak serasi , tapi ini sudah lebih baik dari yang
sebelumnya.Pelajaranku hari ini sudah selesai. Kamu boleh pulang’’.
‘’Terima kasih atas bimbingannya. Saya permisi dulu’’.
Hari telah sore ketika Maya sampai di gedung Daito. Ia pun segera
pergi ke ruang latihan. Disana ia mendapatkan tatapan dingin dari sebagian para
pemain terutama tatapan dingin Ryoko yang begitu menusuk hatinya. Ryoko
mendekatinya, lalu menamparnya dengan keras.’’ Kau adalah wanita murahan. Kamu
rela memberikan tubuhmu kepada pak Hayami demi mendapatkan peran Hikaru. Itu
tidak adil’’. Semua orang yang ada berada disana memandangi keduanya dan
terdengar bisikan-bisikan.
‘’Jangan sebut aku seperti itu karena aku tidak seperti yang kamu
pikirkan sekarang’’ balas Maya.
‘’Lalu apa yang aku lihat kemarin malam’’. Ryoko melempar banyak foto
ke hadapan Maya dan Maya terkejut melihat foto-foto itu.
‘’Ini....’’katanya dengan wajah terkejut, lalu tatapannya beralih pada
Ryoko.
‘’Apa kamu mau menyangkalnya?’’
‘’Aku bisa menjelaskan semua ini. Ini tidak seperti yang kamu
pikirkan. Percayalah padaku!’’ kata Maya dengan mata berkaca-kaca.
‘’Semua orang sudah tahu wanita seperti apa dirimu’’.
Ryoko dan beberapa orang yang terlibat dalam drama ini mengajukan
protes kepada sutradara dan menyuruh Maya untuk mundur dan pemeran Hikaru
supaya peran itu diberikan kepada Ryoko karena menurut mereka Ryoko yang cantik
dan anggun lebih pantas memerankannya dari pada Maya.
Cepat-cepat Ami membawa Maya ke tempat yang lebih aman dan menghibur
Maya.’’Aku akan membicarakan hal ini kepada pak Hayami dan tidak perlu kamu
perdulikan perkataan Ryoko. Dia itu sangat iri padamu’’.
‘’Apa aku salah jika aku mencintai pak Hayami?’’. Maya menghapus air
matanya yang mulai berjatuhan.
‘’Sama sekali kamu tidak salah. Kamu berhak mencintainya’’. Ami
memeluk Maya dan mengelus-elus punggungnya sampai Maya berhenti menangis.
♪♪♪♪
Masumi marah besar ketika Ami memperlihatkan foto dimana dirinya
tengah mencium Maya. Ia membanting foto itu ke lantai. Mizuki dan Ami merasa
ketakutan melihat Masumi yang sedang marah-marah.’’Di mana Maya sekarang?’’
‘’Ada di ruang ganti’’jawab Ami.
‘’Aku akan membawanya pulang sekarang. Tolong bawa dia ke mobilku! Dan
kau Mizuki, tolong urus masalah ini jangan sampai foto-foto itu tersebar secara
luas lagi’’.
‘’Sepertinya itu tidak mungkin pak Hayami’’kata Ami.
‘’Kenapa?’’
‘’Saya rasa semua orang yang ada di Daito sudah mengetahuinya. Saya
mendengar mereka membicarakan Anda dan Maya’’.
‘’Ini benar-benar sudah keterlaluan’’teriaknya.’’Aku tidak akan
membiarkan mereka mencemarkan nama Maya. Aku harus segera melakukan sesuatu
untuk menjernihkan masalah ini’’.
Mizuki mengangkat tangannya.’’Iya Mizuki’’.
‘’Saya rasa sebaiknya Anda memberitahu mereka kalau Anda dan Maya
sudah menjadi sepasang kekasih. Mungkin kejadian ini ada baiknya buat kalian
berdua sehingga mereka dapat mengetahui hubungan asmara antara Anda dan Maya.
Bukankah Anda tidak bermaksud untuk menyembunyikan hubungan kalian lama-lama
bukan?’’
‘’Aku memang bermaksud memberitahu semua orang tentang hubungan kami,
tapi tidak sekarang. Aku berencana setelah Maya menyelesaikan syuting
dramanya’’.
‘’Tapi keadaannya sudah lain sekarang. Mereka memprotes Maya supaya
mundur, jika Anda terus diam, mungkin Maya akan kehilangan perannya dalam drama
itu.
‘’Saya setuju apa yang dikatakan oleh Mizuki’’kata Ami.
Masumi menatap mereka satu persatu.’’Baiklah, tolong urus konferensi
pers untukku’’.
‘’Baik pak Hayami’’. Mizuki keluar ruangan begitu juga dengan Ami.
Ami menunggu Masumi di depan mobil, sedangkan Maya telah duduk di
dalam mobil. Tidak lama kemudian Masumi datang dan langsung duduk merapatkan
diri dengan Maya dan membuat Maya merasa gugup dan canggung. Masumi pun
menyadari kegugupan dan kecanggungan Maya terhadap dirinya.
Ia pun merasakan
hal yang sama. Masumi bertekad tidak akan pernah melepaskan Maya lagi apa pun
yang terjadi karena ia sudah menunggu selama 7 tahun untuk bisa
mendapatkannya.Lengan kiri Masumi direntangkannya di belakang kepala Maya dan
menariknya dalam pelukannya. Ami melihat tingkah atasannya melalui kaca
spionnya dan dia terkejut ketika Masumi membalas tatapan Ami. Akhirnya Ami
kembali berkonsentrasi mengemudi. Berkali-kali Masumi mengecup kepala Maya dan
melingkarkan tangan kanannya di tubuh Maya.
‘’Pak Masumi, jangan seperti ini’’. Maya berusaha untuk melepaskan
diri dari pelukan Masumi dengan jantung yang berdegup kencang.
‘’Biarkan saja Maya. Aku sedang ingin memelukmu seperti ini’’. Maya
pun tidak bisa apa-apa dalam dekapan erat Masumi. Ia mendekapnya begitu erat
seolah-olah dia tidak ingin Maya pergi dari sisinya lagi. Ia tidak bisa
membayangkan hidupnya tanpa ada Maya disisinya. Dikecupnya sekali lagi kepala dan
telinga Maya kemudian berkata’’ Aku sangat mencintaimu Maya’’, lalu mendekap
Maya lebih erat lagi.
‘’Aku juga sangat mencintai Anda pak Masumi’’. Masumi tersenyum
bahagia.
‘’Maya sayang jangan kamu perdulikan perkataan orang padamu hari ini .
Aku akan mengurus segalanya dan kamu tidak perlu mendapatkan tatapan cemooh
dari orang-orang. Aku tidak ingin gara-gara diriku , kamu terusir dari drama
itu’’. Maya mendongkakkan wajahnya menatap Masumi.
Masumi membelai wajah Maya dengan punggung jarinya.’’Semua akan
baik-baik saja sayang. Aku janji’’.
♪♪♪♪
Keesokan paginya Masumi melakukan konfrensi pers mengenai hubungannya
dengan Maya dan mereka yang mendengarnya ikut terkejut. Di sana Masumi
mengatakan ia begitu mencintai Maya sudah lama sebelum ia bertunangan dengan
Shiori . Masumi juga mengatakan keputusannya untuk memberikan peran utama
kepada Maya bukan karena ia kekasihnya, tapi karena kepintaran Maya dalam
berakting. Menurutnya Maya pantas mendapatkan peran ini dan keputusan ini juga
sudah disetujui oleh beberapa jajaran direksi lain dan juga oleh Eisuke Hayami
selaku pimpinan tertinggi di Daito.
Setelah mengatakan apa yang dikatakannya Masumi pun pergi dengan
diburu oleh banyak wartawan. Sesampainya di kantor Masumi menghempaskan diri di
sofa. Ada perasaan lega dihatinya, sekarang ia tidak akan secara
sembunyi-sembunyi lagi menunjukkan kemesraannya dengan Maya.
‘’Mizuki, tolong panggilkan Ryoko Matsunaga kemari. Aku ingin bicara
dengannya’’.
‘’Baik pak Hayami’’.
Tidak berapa lama Ryoko dengan anggun dan percaya diri memasuki kantor
Masumi. Ia berdiri di depan Masumi.
Masumi mendongkakkan wajahnya ke Ryoko masih dengan memegangi sebuah
dokumen di tangannya. Ryoko memang sangat cantik pikir Masumi dan sifatnya
sungguh buruk. Ia mengingatkannya pada seseorang yang ia kenal. Ia menatap
lekat-lekat Ryoko dengan wajah dingin. Wanita ini seperti Shiori pikirnya.
Ryoko tampak gugup di bawah tatapan mata gelap Masumi yang dingin.
Tangannya mencengkeram kuat tas tangannya.
‘’Aku menyuruhmu datang kesini untuk memperingatkanmu supaya kamu
tidak menyebarkan gosip yang dapat merugikan Maya lagi, kalau tidak aku akan
benar-benar mengeluarkanmu dari drama ini dan aku menjamin kamu tidak akan lagi
bisa berakting. Aku pastikan tidak akan ada yang menerimamu lagi’’katanya
dengan nada kesal.’’Sekarang pergilah!’’
Ryoko pergi dengan berlari sambil menangis. Mizuki yang melihatnya
merasa terheran-heran yang diikuti oleh gelengan kepalanya. Pasti pak Hayami
sudah melakukan sesuatu yang membuatnya menangis pikirnya.
♪♪♪♪
Maya terlihat lelah , ia pun masuk ke dalam kamarnya.Ia terkejut di
dalam kamarnya mendapati seseorang duduk
dengan tenang yang menantinya di sana.
‘’ Pak Masumi...’’.
Masumi tersenyum lembut, lalu mengulurkan salah satu tangannya.’’Ayo
sayang, kemarilah!’’
Masumi menarik Maya untuk duduk disampingnya, lalu tangannya membelai
kepala Maya.’’Kau pasti lelah, itu terlihat diwajahmu’’.
‘’Aku memang lelah. Ternyata menjadi seorang aktris tidak mudah’’.
‘’Tentu saja menjadi aktris itu tidak mudah apa lagi menjadi aktris
yang hebat’’.
Maya menatap kekasihnya dengan pandangan tanda tanya.’’Lalu apa yang
kamu lakukan disini ?’’
‘’Aku? Tentu saja aku kesini untuk menemuimu. Apa lagi setelah yang
terjadi akhir-akhir ini. Aku mencemaskanmu’’. Tanpa Maya sadari tangan Masumi
sudah melingkar di pinggangnya dan memeluknya erat . Hidung dan bibirnya
menjelajahi setiap lekuk wajahnya.Maya dapat merasakan hembusan napas panas
dikulit wajahnya.’’pak Masumi...’’
‘’Hmmmm....panggil aku Masumi’’
‘’ Tapi....baiklah. Masumi’’. Wajahnya sedikit merona merah.
‘’Apa?’’tanyanya sambil terus menjelajahi wajah Maya dengan bibirnya.
‘’Aku senang akhirnya mereka tahu tentang hubungan kita yang
sebenarnya, tadi aku sempat khawatir mengenai konfrensi pers itu, tapi syukurlah
semuanya baik-baik saja meskipun aku masih menjadi bahan pembiacaraan di sana.
Mereka terus menatapku seakan-akan mereka tidak percaya kalau aku adalah
kekasih Anda. Bahkan dia diantara mereka ada yang berani menanyakan apa yang
membuat Anda jatuh cinta kepadaku karena aku tidak cantik dan tidak anggun
seperti orang lain. dan memandangku dengan tatapan iri’’.
‘’Jangan perdulikan perkataan mereka. Meskipun kata orang kamu tidak
cantik, tapi bagiku kamu sangat cantik’’.
Maya langsung menatap Masumi.’’Benarkah?’’
Masumi tersenyum lembut sambil membelai wajah Maya dengan punggung
tangannya.’’Tentu’’. Bibir mungil Maya yang merah segar langsung dikecup lembut
oleh Masumi. Ketika ciuman mereka semakin memanas bahkan Masumi sudah
melepaskan sebagian kancing baju Maya terdengar sebuah ketukan yang membuatnya
terlonjak kaget. Cepat-cepat mereka merapikan diri.’’Masuk!’’kata Maya.
Naoko muncul di balik pintu sambil membawa selimut bersih untuk Maya
dan wajahnya merona merah.’’Maaf ! Apa kedatanganku mengganggu kalian?’’
‘’Tidak...tidak kedatanganmu tepat waktu’’ kata Masumi meskipun ia
sedikit kecewa.’’Maya butuh istirahat dan sudah waktunya untuk tidur’’. Sebelum
pergi Masumi mengecup kening Maya dan berbisik di telinganya.’’ Malam ini kamu
akan berada dalam daftar teratas dalam mimpiku lagi. Aku sangat mencintaimu’’.
Masumi mengecup telinga Maya.’’Selamat malam!’’.
‘’Malam!’’. Maya memperhatikan Masumi sampai menghilang dibalik pintu,
lalu ia naik ketempat tidur dan Naoko membantu menyelimutinya.
♪♪♪♪
Keesokan sorenya Maya dan Masumi pergi bersama-sama menuju gedung
teater x untuk menonton pementasan Genji Monogatari. Mereka keluar dari mobil.
‘’ Ayo Maya!’’. Masumi meraih
tangan Maya dan tentu saja kedekatan mereka berdua tertangkap lagi oleh Ryoko
di parkiran basement. Selama beberapa detik ia memperhatikan Maya yang begitu
dekat dengan direktur muda dan tampan. Rasa iri kembali terlihat dari raut
wajahnya. Ia pun pergi mendahului mereka dengan perasaan kesal.
‘’Masumi, sebenarnya Koji sudah memberikan aku tiket khusus untukku
dan sepertinya kita nanti tidak akan duduk bersama’’. Masumi kembali terlihat cemburu
nama Koji disebut apa lagi sudah memberikan tiket khusus pada Maya.
‘’Kita akan tetap duduk bersama nanti. Kamu tidak akan duduk dikursi
yang sudah disediakan Koji untukmu’’. Maya merasa genggaman tangan Masumi
semakin erat.Ia tahu saat ini kekasihnya sedang cemburu.
Ketika mereka sampai gedung sudah dipenuhi oleh pengunjung, tapi Maya
, Masumi dan Mizuki lewat pintu belakang karena pasti orang-orang akan
mengenali mereka .Masumi kemudian
memisahkan diri dan berbicara dengan beberapa staf yang terlibat. Maya berjalan
keliling melihat-lihat suasana panggung dari belakang. Ia ingin sekali kembali
berdiri di atas panggung.’’Maya...’’panggil seseorang.
‘’Koji....’’
‘’Aku senang kamu datang’’.
‘’Tentu saja aku datang. Aku tidak mungkin tidak menonton
pertunjukkanmu’’.
‘’Setelah selesai pementasan kami akan mengadakan perayaan
kecil-kecilan, kau mau ikut bergabung dengan kami?’’
‘’Maaf Koji aku tidak bisa. Lain kali saja’’. Koji terlihat sangat
kecewa.I tahu sekarang Maya sudah menjadi kekasih resmi Masumi. Dirinya sungguh
kecewa ketika melihat Masumi mengumumkan hubungannya dengan Maya, apa lagi
setelah melihat foto dimana Masumi tengah mencium Maya yang ia lihat di ponsel
salah satu temannya.
‘’Maya sudah ada janji denganku malam ini’’kata Masumi tiba-tiba dari
arah belakang dan langsung merangkul Maya seolah ia menyatakan kalau Maya sudah
ada pemiliknya dan menatap Koji dengan dingin.’’Ayo Maya! Kita duduk.
Pementasan akan segera dimulai’’. Koji begitu terlihat kesal. Akhirnya pergi
besiap-siap untuk pementasan.Para penonton sudah duduk ditempatnya
masing-masing.
Lampu mulai dipadamkan dan tirai mulai dinaikkan.Selama
pertunjukkan berlangsung Maya begitu terpesona dengan pertunjukkan tersebut.
Akting Koji terlihat sangat bagus di matanya, bahkan Maya sudah tenggelam dalam
dunianya sendiri dan tidak menghiraukan Masumi memanggil namanya.Maya tersadar
setelah mendapatkan kecupan lembut dibibirnya.’’Akhirnya kau kembali juga, tadi
aku cemas melihatmu duduk tidak bergerak’’.
‘’Maaf’’. Wajah Maya bersemu merah, lalu ia menyadari gedung
pertunjukkan telah kosong.’’Kemana semua orang?’’
‘’Tentu saja telah pulang pertunjukkan telah selesai dari tadi’’.
‘’Aku tidak menyadarinya’’.
‘’Tadi kau begitu asik dengan duniamu sampai tidak memperdulikan
sekelilingmu. Ayo kita pulang!’’. Maya meraih uluran tangan Masumi.
‘’Masumi....’’
‘’Apa...’’
‘’Sebelum pulang , bolehkah aku bertemu dengan Koji? Aku ingin
memberikan selamat padanya. Sebentar saja’’.Maya menatapnya dengan penuh
permohonan.
‘’Baiklah, tapi hanya sebentar saja’’.Suasana dibelakang panggung
masih sangat ramai dan Koji masih banyak dikelilingi orang. Satu persatu mereka
menyingkir ketika Masumi dan Maya datang.’’Koji, selamat! Pementasan tadi
sungguh luar biasa’’kata Maya.
‘’Terima kasih’’jawabnya, lalu melirik kerah Masumi yang tiba- tiba
mengulurkan tangannya untuk menyelamatinya’’Pertunjukkanmu sangat bagus dan aku
sangat puas’’.
‘’Baguslah kalau itu membuat Anda puas pak Hayami’’.Masumi dapat
merasakan Koji meremas tangannya dengan kuat sebelum akhirnya tangan mereka
berpisah.’’Ayo Maya , kita pulang!’’ .Masumi menarik lengan Maya. Koji
memandang punggung Maya dengan sedih dan orang-orang mulai berbisik mengenai
hubungan Maya dengan direktur Daito.
Seseorang yang tidak dikenal mengenakan topeng datang dan langsung
menarik Maya ketika akan keluar gedung. Seketika di dalam gedung menjadi ramai.
Pria asing itu mengancam Maya di bawah pisaunya. Masumi menjadi sangat panik
melihat kekasihnya berada ditangan seorang pria jahat.’’Jangan mendekat’’teriak
pria itu. Beberapa orang menjauh. Perlahan-lahan Masumi mencoba mendekatinya
dan pria itu semakin mundur ke belakang. Pria itu berbisik di telinga
Maya.’’Dimana kamu simpan barang itu? Cepat katakan di mana kau menyimpannya’’.
‘’Siapa kau? Aku tidak tahu apa yang kamu katakan’’.
‘’Jangan pura-pura tidak tahu. Aku tahu kamu menyimpannya’’.
‘’Sungguh aku tidak tahu apa yang kamu maksud’’.
‘’Cepat katakan kalau tidak aku akan membunuhmu’’ancam pria itu. Maya
mengelang-gelang ketakutan. Matanya mulai berkaca-kaca hendak menangis. Pisau
sudah menempel erat di leher Maya. Segaris darah merah segar telah keluar.
‘’Lepaskan Maya !’’teriak
Masumi.
‘’Tidak’’
‘’Apa yang kau inginkan?’’
‘’Apa yang aku inginkan hanya wanita ini yang tahu’’.
Tubuh Maya bergetar dan diwajahnya terpancar rasa takut. Koji datang
dan berada dalam kerumunan orang-orang. Di wajahnya terlihat rasa cemas yang
sangat mendalam. Pak Kuronuma yang berada di sana mencegah Koji ketika pemuda
itu hendak maju kedepan.’’Tetaplah ditempatmu anak muda’’kata pak Kuronuma.
‘’Tapi...’’
‘’Jangan membuat Maya dalam bahaya lagi’’. Mau tidak mau akhirnya Koji
menurut.Pria itu bergerak menuju pintu keluar masih dengan mendekap Maya dengan
erat.’’Jangan coba-coba mendekat kalau tidak aku tidak segan-segan melukai
wanita ini’’. Baik Masumi atau pun orang-orang disana tidak bisa berbuat
apa-apa.
‘’Aku mohon lepaskan dia’’ teriak Masumi.
‘’Masumi...’’
Pria itu sudah mulai berada di depan pintu keluar.Tidak mereka sadari
seseorang telah berdiri di belakangnya dan dia pun langsung mencekik pria itu .
Maya terlepas dan segera berlari ke arah Masumi. Maya langsung mengigit
tangannya dengan keras sehingga ia dapat melepaskan diri dari cengkraman kuat
pria itu. Maya telah beruraian air mata. Rasa takut benar-benar telah
menyelimuti dirinya.
Masumi langsung memeluk Maya dengan erat dan sudah tidak lagi memperdulikan tatapan
orang ke arah mereka. Sementara itu pria itu sedang terlibat perkelahian dengan
seorang pria yang tadi telah mencekiknya.
Pria itu tidak mau menyerah dan terus melawan sampai pada akhirnya dia
dapat kembali meraih pisaunya yang telah terjatuh dan berlari ke arah Maya yang
sedang menatap Masumi dan Masumi tidak menyadari pria itu mengarahkan pisaunya
pada Maya. Teriakan seseorang menyadarkannya dan JLEBB...
‘’MASUMIIII....’’teriakan Maya menggema di dalam gedung teater. Maya
dapat melihat salah satu tangannya berlumuran darah dan dia kembali teringat
dengan pemandangan masa lalunya dimana dia melihat ceceran darah dimana-mana
dan perlahan-lahan pandangan matanya mulai gelap dan sebelum matanya menutup ,
ia dapat melihat orang-orang menghampirinya dan berteriak-teriak memanggil
namanya dan juga nama kekasihnya.
♪♪♪♪
Maya perlahan-lahan membuka matanya. Kepalanya terasa pusing dan ia
berusaha bangun. Pintu terbuka dan Rei masuk.’’Maya, kau jangan bangun dulu.
Istirahatlah!’’
‘’Apakah ini rumah sakit?’’
‘’Benar’’.
‘’Apa yang terjadi denganku? Kenapa aku berada disini?’’
‘’Kamu pingsan Maya’’. Maya terlihat linglung, lalu ia teringat dengan
kejadian di gedung pertunjukkan.’’Masumi..’’teriaknya panik.
‘’Tenangkan dirimu! Pak Hayami baik-baik saja’’.
‘’Benarkah itu? Sekarang dia ada dimana? Aku ingin bertemu dengannya’’.
‘’Dia ada diruang perawatan. Lukanya tidak cukup serius, dia hanya
terluka di bahunya saja’’. Maya memaksakan untuk bangun, tapi Rei berusaha
menahan Maya agar tetap berada ditempat tidur.’’Aku mohon Rei, biarkan aku
menemuinya. Aku akan tenang setelah aku menemuinya’’. Tatapan Maya penuh dengan
permohonan.’’Baiklah. Aku akan mengantarkanmu menemuinya’’.
Baru saja Maya akan keluar kamar di depan pintu muncul seorang pria
dengan seorang wanita dibelakangnya. Maya terkejut melihatnya.’’Bukankah Anda
yang waktu itu?’’tanyannya.
‘’Halo Maya! Syukurlah kamu baik-baik saja. Oh ya kamu belum tahu
namaku. Namaku Shinji Takazawa dan ini sekretarisku Yumi Aoyama’’.
‘’Maya, pria ini yang telah menolongmu waktu itu. Pak Takazawalah yang
telah mencekik pria bertopeng itu sehingga kau terlepas dari cengkeramannya.
Sayang pria itu lolos ketika polisi datang’’kata Rei.
Tatapan Maya beralih ke pak Takazawa. Terima kasih sudah mau menolong
saya’’.
‘’Itu tidak masalah. Itu sudah kewajibanku untuk membuatmu tetap aman’’.
Maya mengerutkan dahinya tidak mengerti apa maksud perkataannya, tapi Maya
berusaha untuk tidak memperdulikannya. Pikirannya kembali teringat pada
kekasihnya.
‘’Maaf, aku harus segera menemui Masumi’’.
‘’Tapi sekarang kamu sedang sakit pak Hayami baik-baik saja’’kata
Shinji dengan tatapan cemas.
‘’Aku sudah tidak apa-apa.Diriku belum tenang sebelum melihatnya
dengan mata kepalaku sendiri’’.
Kamar Masumi tidak jauh darinya hanya beda 2 kamar. Disana Maya
melihat Eisuke dan seorang wanita yang menatapnya cemas. Maya mengenalinya
dengan baik. Wanita itu adalah Shiori Takamiya.
‘’Ah Maya, kau sadar, bagaimana keadaanmu?’’tanya Eisuke ketika
menyadari keberadaan Maya disini. Shiori langsung membalikkan badan dan menatap
Maya dengan pandangan tidak suka. ‘’Halo nona Shiori!’’sapa Maya.Shiori tidak
menjawab dan ia berlalu pergi meninggalkan kamar tanpa berkata sepatah kata pun
pada Maya.
‘’Tidak usah perdulikan dia. Dia terlalu cemas dan terkejut mendengar
Masumi terkena tusuk. Sepertinya Shiori masih belum bisa melupakan Masumi. Aku
tidak pernah tahu kalau dia begitu mencintainya. Semalaman dia menemani Masumi
disini dan tidak beranjak dari sisinya. Dia terus menerus mengenggam
tangannya’’. Maya merasa cemburu mendengar Shiori semalaman terus menungguinya,
seharusnya ia yang berada disamping Masumi saat itu. Mata Maya memanas, dia
ingin sekali menangis, tapi ia menahannya dan berusaha untuk tidak
memperdulikan perkataan Eisuke.’’Sepertinya aku harus berterima kasih pada nona
Shiori karena telah menjaganya untukku’’.
Eisuke merasa kecewa tidak melihat rasa cemburu dan marah pada Maya,
ia pun berlalu pergi menyusul Shiori. Maya memandangi kekasihnya dengan tatapan
sendu. Ia mengecup keningnya dan bibirnya dengan lembut .’’Cepatlah sembuh
sayang!’’. Maya membelai kepalanya dengan lembut dan menatapnya dengan penuh
cinta.
Di luar kamar Eisuke menemukan Shiori berada disebuah kantin rumah
sakit sedang duduk melamun sambil memegang sebuah gelas berisi air
putih.’’Bersabarlah sedikit lagi! Masumi pasti akan menjadi milikmu dan dia
akan menikah denganmu’’.
‘’Bagaimana dengan Maya?’’
‘’Saat ini aku sedang mencari cara agar mereka berdua saling membenci
lagi seperti dulu. Seperti yang sudah aku katakan kemarin sore dirumahku, aku
perlu bantuanmu untuk memisahkan mereka berdua’’.
‘’Tentu saja aku akan membantu Anda. Apa pun akan kulakukan agar
Masumi kembali lagi padaku’’.
‘’Kamu harus tunjukkan pada Maya kalau kau lebih berhak atas Masumi
dan juga kamu harus memperlihatkan perbedaan yang sangat jauh antara kehidupan
Masumi dan Maya.Kamu jangan menyerah sekarang masih ada kesempatan untuk
mendapatkan Masumi kembali. Aku akan mendukungmu’’. Shiori tersenyum mendapat
dukungan sepenuhnya dari Eisuke.
‘’Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Sepertinya mereka berdua
tidak dapat dipisahkan lagi’’.
‘’Yang perlu kamu lakukan sekarang tetaplah diam dan memperhatikan
hubungan mereka dari jauh, kalau sudah tiba saatnya aku akan memanggilmu untuk
menjalankan semua rencanaku. Apa kamu mengerti?’’
‘’’Aku mengerti’’. Mereka berdua tersenyum.
ooooo ini toh adegan hotnyaa hohohooo
BalasHapus-nisa_na-
hanya sebatas ciuman saja
HapusHotttt...kipas mana kipas *terbakar ^^
BalasHapussirap pake air dingin aja...wkwkwk
HapusHmmmmm....... msh blm.berlanjut seperti acara kocok kocok dicafe nih Michan^^
BalasHapuswkwkwk..tetep mau yg dikocok
Hapusbeau chapitre,mais j'aime pas la tournure que prenne l'histoire et puis qui est ce Ryoko qui veut nuire à Maya?????et Heisuke plus macchiave
BalasHapusélique que jamais.la suite pleaseeeeeeeeeeee
deg2an euy rasanya ikut ketar-ketir di cium MASUMI *uuups
BalasHapusWaduhhh dag dig dugg, ini pst panjjang nehhhh, cepet2 diupdate y sis
BalasHapushhhhmmm... penuh intrik!
BalasHapusganbatte micchaan ^^/
-nisa_na
eh ben quel rebondissement de l'histoire,on dirai que Eisuke ne veux pas lâcher prise.souhaitons à nos amoureux du courage contre le complot qui trame contre eux.good Mia.
BalasHapusNgga sabra nunggu lanjutannya.kapan nich?
BalasHapusemang cinta MM g pernah mulus slalu aja ada rintangan....
BalasHapusditunggu lanjutannya sista
Ada apa ya dngan masa lalu maya..... barang apa yg dicari....
BalasHapusPengen bejek shiodong dah,,gak thu diri bgt