Bab 2
Triana duduk melamun disebuah Cafe pada saat jam istirahat.
Sudah satu bulan sejak kepergiannya ke Rusia, Triana tidak lagi mendapat kabar
dari Nina. Nina terakhir kali menghubunginya sejak satu minggu yang lalu, sikap
cueknya dan rasa tidak perdulinya membuat Triana merasa santai-santai saja. Ia
beranggapan kalau adiknya memang masih marah atas kepergiannya.
‘’Oooii...’’teriak
Feby teman sekantornya yang berasal dari Indonesia. Triana nampak terkejut.
‘’Ternyata
kamu bikin aku kaget aja’’.
‘’Tadi aku
perhatiin kamu lagi ngelamun terus wajah bete banget kelihatannya. Ngelamun
apaan sih sampe serius begitu?’’
Triana
berdecak kesal.’’Ingin tahu aja’’.
‘’Ah kau.
Kita kan berteman dari pada terus-terusan bete , kamu ikut ikut aja’’.
‘’Kemana?’’tanya
Triana antusias.
‘’Giliran
aku mau ngajak kamu langsung deh bersikap manis lagi’’.
‘’Sori
deh, tadi aku emang lagi bete dan suntuk, jadi kita akan pergi kemana?’’
Feby tersenyum.’’Kita pergi ke pesta musim panas di salah
satu villa temanku’’.
‘’Pesta
musim panas? aku kira kamu mau ngajak aku kemana ternyata hanya pesta musim
panas. Aku lewat’’.
‘’Serius
nih ngga mau ikut ? Disana banyak cowok gantengnya loh dan so pasti mereka
semua kaya’’. Mata Triana langung berbinar senang.
‘’Serius?’’
‘’Dasar
dibilang banyak cowok ganteng kaya langsung deh . Ternyata sifat kamu ngga
berubah masih ngarepin cowok kaya’’.
‘’Itu kan
tujuanku datang kesini jadi orang
kaya’’ujar Triana . Feby hanya geleng-geleng kepala.
‘’Terserah
kamu deh. Ntar kamu jemput besok jam 9 pagi’’.
‘’Siiip’’.
Seperti yang dijanjikan Feby datang tepat
jam 9 ke apartemen Triana. Feby begitu
terkejut dengan penampilan Triana yang berdandan habis-habisan. ‘’Gila cantik
banget sih kamu’’.
Triana merasa puas dengan penampilannya,
lalu tersenyum kepada Feby yang masih memandangnya dengan takjub.’’Tentu dong.
Aku harus tampil secantik mungkin . Biar bisa memikat para cowok ganteng
disana‘’.
‘’Dasar elu cewek matre. Yuuk ah kita
pergi nanti kita datang terlambat’’.
Triana pun masuk ke dalam mobil yang dibawa oleh Feby.
Saat mereka datang, pesta musim panas
sudah hampir di mulai. Villa yang berada
di atas bukit itu sudah dipenuhi oleh para tamu undangan. Triana merasa takjub
dengan villa yang didatanginya. Villa itu begitu mewah dan elegan dan tentu saja
orang-orang yang hadir disana adalah orang-orang yang berasal dari kalangan
orang kaya. Triana berharap dia akan menemukan pria idaman diantara mereka. Ia
dan Feby memasuki villa itu dengan penuh rasa percaya diri. Beberapa orang yang
melewatinya menyapa Feby dan temannya itu membalasnya dengan senyuman. Triana
tidak menyangka temannya ini hampir mengenal semua orang yang ada disini. Ia
cukup terkejut Feby yang dulu gadis pemalu dan tidak mudah bergaul sekarang
memiliki banyak teman terutama dari kalangan kelas atas. Woow!
‘’Hei jangan bengong aja. Yuk!’’ kata Feby
sambil menarik tangan Triana.
‘’Hebat! Ini sungguh hebat’’
‘’Suka?’’
Triana mengangguk dengan semangat.’’Terima
kasih sudah ngajak aku ke pesta ini’’.
Feby tersenyum tipis.’’ Aku tahu kamu pasti
suka. Apa lagi disini banyak cowok-cowok ganteng , kaya lagi. Kamu bisa milih.
Eh, aku tinggal dulu ada temanku disana memanggil. Kamu bisa menikmati pesta
ini atau kamu bisa keliling villa ini sambil cari cowok ganteng’’. Feby
mengedipkan matanya kepada Triana.
Triana berdiri bengong di tengah keramaian
pesta setelah ditinggal Feby. Ia seperti anak yang tersesat yang kehilangan
ibunya. Triana akhirnya memutuskan untuk mencari makanan saja karena ia sudah
mulai lapar dan perutnya bertambah lapar ketika ia melihat berbagai macam
makanan dan minuman yang terhidang disebuah meja panjang. Piringnya terisi
penuh dan ia duduk disebuah meja yang masih kosong di bawah pohon . Triana
melahap makanan yang ada dipiringnya sampai tidak bersisa, ketika akan memakan suapan terakhirnya,
hatinya berdebar kencang ketika dilihatnya seorang pria yang sangat tampan yang
pernah di lihat Triana. Pria itu nampak sempurna di mata Triana. Tinggi,
memiliki tubuh bagus dan kekar. Rambut coklat gelapnya yang melewati kerah kemejanya berkibar ketika
angin berhembus.
Jantungnya berdegup semakin kencang.
Triana merasa ia sudah jatuh cinta pada pria tampan yang berdiri 6 meter
darinya. Ia merasa malu ketika pria itu menangkap basah dirinya sedang
menatapnya seperti orang bego. Pria itu
memberikan sebuah senyuman untuknya. Hati Triana langsung berdesir menerima
senyuman pria itu. Triana yakin pasti sekarang wajahnya sedang merona merah apa
lagi pria itu datang mendekatinya. Jantung Triana hampir melompat keluar.
‘’Halo!’’sapa pria itu.
‘’Ha..alo!’’jawab Triana dengan gugup.
“Stevano Michalowski’’kata pria itu sambil
mengulurkan tangannya. Triana menyambutnya uluran tangan itu.
‘’Triana Nakeisha’’.
‘’ рад встретиться с вами.
Вы
здесь один?’’tanya pria itu dengan senyuman terulas tipis di bibirnya yang
seksi. Hati Triana mencelos melihat senyuman itu, tapi ia tidak mengerti apa
yang dikatakan pria itu. Ia sama sekali tidak bisa bahasa Rusia. Ia menyesal
kenapa tidak belajar bahasa Rusia ketika akan menerima kerja disini . huuuhh!
Triana ngedumel dalam hati dengan penuh penyesalan. Sepertinya Stevano mengerti
apa yang di pikirkan Triana.
‘’ You do not understand the
Russian language? Where are you come
from?’’
‘’Indonesia’’
‘’Jadi kamu orang Indonesia’’kata Stevano
membuat Triana terkejut ternyata pria tampan tersebut bisa berbahasa Indonesia.
‘’Pasti kamu terkejut. Aku kenal dengan seseorang yang berasal dari Indonesia.
Dari dia aku belajar bahasa Indonesia. Dia sudah aku anggap sebagai ayahku
sendiri’’. Seulas senyum tipis kembali terlihat dibibir pria itu.
Triana mengangguk mengerti. ‘’Ini sungguh
di luar dugaan. Ternyata kamu bisa bahasa Indonesia. Tadi apa yang kamu
tanyakan kepadaku?’’
‘’Tadi aku bertanya kamu sendirian
disini?’’
‘’Tidak. Aku datang dengan temanku, tapi
sekarang aku tidak tahu dimana dia’’.
Dahi Stevano berkerut diikuti tatapan
tajamnya ke arah Triana. ‘’ Вы красивая женщина, которую я когда-либо
встречал’’gumam pria itu membuat Triana menatap bingung pada pria itu yang
hanya di balas senyuman oleh pria itu.
‘’Kamu bilang apa tadi?’’tanya Triana
dengan penasaran.
Stevano mengambil tisu makan, lalu
menuliskannya disana.’’Cari tahu aja sendiri artinya’’.
Triana cemberut.’’Huuuh dasar
pelit’’rutuknya dalam hati.
‘’Jika kamu sendirian , kau ikut saja
denganku jalan-jalan disekitar sini. Aku merasa bosan disini. Bagaimana?’’
Triana memang terkejut dengan tawaran
Stevano untuk mengajaknya jalan berdua. Hatinya merasa senang. Ia yakin pria
itu sudah terpikat kepadanya. Triana sudah memutuskan akan menjadikan pria ini
pacarnya sekaligus calon suaminya. Ia yakin kalau Stevano berasal dari keluarga
kaya kalau di lihat dari penampilannya. Tubuhnya dari atas sampai bawah dibalut
oleh pakaian bermerk yang kelihatannya sangat mahal, termasuk sepatu dan jam
tangan yang dikenakannya yang menurut Triana dengan yakin kalau jam itu
bertaburan berlian. Tangkapan bagus kata Triana dalam hati. Hatinya bersorak
senang tidak menyangka ia akan cepat mendapatkan tangkapan bagus.
‘’Aku akan ikut denganmu’’. Tanpa
malu-malu lagi Triana mengamit lengan pria itu dan mereka pergi meninggalkan
pesta.
Feby yang sedang bersenda gurau dengan
beberapa temannya dikejutkan oleh tepukan lembut di bahunya. Feby menoleh ke
belakang.’’Celine...’’teriaknya senang, lalu Feby berpamitan dengan temannya
mengikuti Celine duduk di bangku dekat kolam ikan.
‘’Aku kira kamu ngga akan hadir di pestaku’’.
‘’Sori. Waktu itu aku kira bakalan ada
banyak kerjaan jadi aku tolak undangan elu, eh
ternyata kerjaan aku beres. Makanya sekarang aku datang’’.
‘’Terima kasih sudah mau datang’’.
‘’Ngga lagi seharusnya aku yang bilang
terima kasih karena kamu sudah ngundangku ke acara pesta ini. Pestanya meriah
sekali pasti kamu senang’’. Feby merasa
heran ketika melihat Celine yang nampak kurang bersemangat dan wajahnya sedikit
muram.
‘’Kamu kenapa sih? Ngga senang dengan
pesta ini?’’
‘’Sebenernya pesta ini adalah rencana papa
untuk membuat aku senang karena beberapa hari ini aku selalu terlihat sedih itu
yang dikatakan papa , jadi di buatlah pesta ini supaya aku senang, tapi tetep
aja perasaan sedih aku ngga hilang. Aku tahu maksud papa baik ingin melihat
anaknya senang’’.
‘’Itu karena papa kamu sangat sayang sama
kamu. kamu kan anak satu-satunya’’.
‘’Iya papa memang sangat sayang sama aku’’.
‘’Kamu beruntung bisa punya papa seperti
papa kamu. Sudah baik, kaya lagi’’. Celine hanya tersenyum getir.
Feby menghembuskan napas berat , ia turut
prihatin dengan kesedihan sahabatnya ini. Celine adalah sahabatnya sejak ia
pindah ke Moskow dua tahun yang lalu. Keduanya bertemu saat Celine hampir
pingsan disebuah taman sejak saat itu mereka menjadi teman akrab. Celine adalah
seorang anak blesteran Indonesia-Rusia. Ayahnya orang Indonesia dan ibunya
orang Rusia.
‘’Memang kamu lagi sedih kenapa?’’
‘’Biasa masalah cinta’’.
‘’Cinta? Kamu sedang jatuh cinta ? Dengan
siapa?’’
‘’Stevano anak asuh papa.kamu pasti ingat
dia kan. Gue kan pernah ngenalin kamu waktu kamu datang ke rumah gue’’. Kemudian Feby teringat dengan seorang pria
dengan wajah yang sangat tampan. Seorang pria berambut coklat tua, memiliki
karakter yang lembut dan tajam, mulai dari hidung yang terukir indah, bibirnya
yang cukup terlihat seksi dan tatapan mata abu-abunya yang tajam. Saat ia bertemu dengan pria itu, Feby cukup terpesona
oleh ketampannya.
‘’Aku ingat’’.
‘’Karena aku ngga bisa nyimpen perasaan akhirnya
papa tahu kalau aku jatuh cinta dengan Stevano, terus papa langsung merencanakan
pertunanganku dengannya’’.
‘’What?’’tanya Feby terkejut.’’Terus apa
yang terjadi?’’
‘’Akhirnya aku tunangan dengan dia, tapi
aku ngerasa Stevano ngga cinta sama aku’’.
‘’Kalau ngga cinta kenapa juga dia mau
tunangan ama kamu. Ada-ada aja’’.
‘’Karena aku ngerasa Stevano terpaksa
tunangan sama aku untuk membalas budi papa. Kamu kan tahu sejak orang tuanya meninggal papa yang ngurus Stevano sampai ia
besar dan pantas mengambil alih perusahaan ayahnya’’.
‘’Ah mungkin itu hanya pikiran kamu aja.
Kamu sudah tanya sama dia tentang perasaanya ke kamu?’’
‘’Sudah. Dia bilang sih dia sayang dan
cinta sama aku’’.
‘’Kalau dia sudah bilang begitu, itu artinya
Stevano memang mencintaimu. Kapan kalian akan nikah?’’
‘’Minggu depan’’.
‘’Hah? Minggu depan? Gila cepet amat kalian
akan nikah. Kayaknya nih kamu sudah ngga sabar ingin jadi istrinya’’. Wajah
Celine merona merah.
‘’Sebenernya ini rencana papa supaya
aku dan Stevano cepat nikah. Kata papa
sudah tidak sabar ingin punya cucu. Nanti kamu datang ya di pernikahanku.
Pernikahan ini ngga dirayain besar-besarn hanya ngundang keluarga dekat dan
beberapa sahabat aja’’.
‘’Oke. Aku akan datang. Selamat ya
Celine’’. Feby merangkul sahabatnya. ‘’Sekarang jangan cemberut terus dong. Ayo
senyum!’’. Mau tak mau akhirnya Celine tersenyum.
Triana berjalan di samping Stevano. Pria
itu sangat tinggi membuat Triana harus mendongkakkan wajahnya ketika akan
menatap wajah Stevano. Semilir angin sejuk berhembus membuat udara
disekelilingnya menjadi sejuk. Tanpa terasa mereka sudah berjalan cukup jauh
dan sekarang mereka berada di depan perkebunan apel. Stevano menyandarkan
tubuhnya di pagar perkebunan apel dan Triana pun mengikutinya.
‘’Sepertinya ada yang kamu pikirkan?’’tanya
Triana.
‘’Ada banyak yang aku pikirkan akhir-akhir
ini termasuk kehidupan pribadiku. Aku akan menikahi seorang wanita yang tidak
aku cintai’’.
Pernyataan itu membuat Triana terkejut dan
membuatnya sedikit kesal dan juga cemburu. Pria ini sudah mempunyai
tunangan.Tapi masih ada kesempatan untuk mendapatkannya. Triana tidak mau
melepaskan pria ini begitu saja. Ini kesempatan dia untuk dapat menikahi pria
kaya, selain itu ia juga sudah jatuh cinta kepadanya. Apa pun akan Triana
lakukan untuk mendapatkan Stevano yang tampan dan juga kaya terlebih lagi pria
yang sudah membuat hatinya berdebar tidak karuan hanya dipandangi olehnya.
‘’Itu mudah saja. Putuskan aja. Semuanya
akan beres’’.
‘’Tidak semudah itu. Aku berhutang budi
kepada ayahnya’’.
‘’Kalau hanya itu alasannmu untuk
menikahinya . Itu tidak masuk akal. Kau bisa membalas kebaikan ayahnya dengan
cara lain. Tidak harus menikahinya bukan?’’
Stevano menatapnya, lalu tersenyum pada
Triana dan sekali lagi membuat jantungnya berdebar. Triana merasa senang dengan
cara pria itu menatapnya. Inilah pria yang Triana cari selama ini. Ia tidak
perduli jika Stevano masih memiliki tunangan. Pria seperti dia sangat jarang
ditemukan. Stevano adalah pria idaman semua wanita dan semua kriteria pria yang
di inginkan Triana hampir semuanya ada pada pria itu. Hanya wanita bodoh saja
yang tidak menginginkannya.
‘’Kenapa aku menceritakan semua ini
padamu? Padahal kita baru kenal, tapi sejak aku bertemu denganmu, aku sudah
merasa kita sudah mengenal lama. Bagaimana denganmu? Kau sudah punya pacar atau
suami?’’
‘’Aku belum punya pacar sama sekali’’.
Tiba-tiba ia teringat Davin membuat dirinya sedikit tertegun dengan
pemikirannya. Triana lalu membuang pikiran itu jauh-jauh. Ia sama sekali tidak
ingin mengingat kehidupannya di Jakarta. Saat itu Triana baru menyadari Stevano
sedang memandangnya yang membuat jantung Triana semakin berdebar.
‘’Itu mengejutkan . Wanita secantik kamu
belum memiliki pacar. Sebaiknya kita kembali kepesta mungkin temanmu sedang
mencarimu sekarang’’.
Triana hampir melupakan Feby yang datang
ke pesta bersamanya. Sejak berada dekat dengan Stevano membuat ia sejenak
melupakan temannya itu.
‘’Terima kasih sudah menemaniku
jalan-jalan. Lain kali kita melakukannya lagi’’. Tanpa di duga Stevano memeluk
Triana, lalu berbisik ditelinganya. ‘’ Я люблю тебя’’. Sesaat Triana
merasa tegang dan kaku. Ia mencoba menenangkan debaran jantungnya dan menikmati
kehangatan tubuh Stevano. Triana pun menenggelamkan dirinya di pelukan
laki-laki itu.
Feby berulang kali menelopn Triana yang
selalu tidak terjawab dan mulai terlihat gelisah dan juga kecewa.
‘’Kemana sih tuh anak? Apa dia tersesat
atau sudah pulang duluan?’’
Tidak lama kemudian Feby melihat Triana
sedang menaiki undakan tangga menuju pintu masuk villa.
‘’Kamu dari mana aja? Dari tadi aku
telepon ngga di jawab-jawab’’.
‘’Sori. Tadi aku habis kencan’’.
‘’Hah?’’
‘’Sepertinya aku sudah ketemu dengan cowok
idaman.Tampan , kaya lagi dan kayaknya dia juga suka sama aku. Kayaknya juga
suka sama dia ’’cerocos Triana dengan wajah berbinar-binar senang.
‘’Serius?’’
‘’Iya ya serius. Nanti aku kenalin ke kamu’’.
‘’Selamat deh kalau gitu. Jadi penasaran
tampang cowok yang bikin kamu jatuh cinta’’.
Triana hanya tersenyum kepada temannya,
lalu mengamit lengan temannya itu. ‘’Kita pulang aja. Aku sudah mendapatkan
yang aku ingini di pesta ini’’.
‘’Huuh..dasar’’.
Triana masuk ke dalam mobil Feby. Di dalam
mobil Triana memandangi secarik kertas yang isinya ada dua kalimat dalam bahasa
Rusia yang di tulis Stevano kepadanya.
‘’Eh, elu bisa bahasa Rusia kan?’’
‘’Ngga bisa-bisa amat sih, tapi gue
sedikit ngerti lah. Emangnya kenapa?’’
‘’Tahu arti kalimaat ini ngga?’’tanya
Triana sambil menyerahkan secarik kertas pada Feby.
‘’ Ты самая красивая женщина, которую я
когда-либо встречал (Vy
krasivaya zhenshchina, kotoruyu ya kogda-libo vstrechal)
artinya kamu adalah wanita tercantik yang pernah aku temui. Я люблю тебя (YA lyublyu tebya) artinya aku
mencintaimu’’. Feby menyerahkan kembali kertas itu kepada Triana. Triana yang
saat itu wajahnya telah merona merah tidak menyangka ia akan mendapat pujian
dari pria tampan itu dan tidak disangka-sangaka ia juga mendapat pengakuan
cintar dari pria itu. Hatinya kini berbunga-bungan. Stevano Michalowski
mencintainya. Yeaaayyy!
Sepanjang perjalanan Triana senyum-senyum
sendiri, kadang-kadang tertawa membuat Feby merasa heran.’’Kamu kenapa sih dari
tadi senyum-senyum sendiri kayak orang gila tahu’’.
‘’Eh kamu ya ngga seneng lihat orang lagi
bahagia’’.
‘’Emangnya kamu senang kenapa?’’
‘’Pria idamanku menyatakan cintanya ke aku.Coba
gimana aku ngga senang’’.
Feby mengeleng-gelengkan kepalanya. Orang
yang sedang jatuh cinta ternyata dapat membuat orang sedikit gila.
Bersambung
pemeran utama wanitany siapa nie
BalasHapustriana ato nina
#blm ngerti jalan critanya (nie yg bikin penasarn)
pemeran utamanya Triana
Hapus