Minggu, 09 Juni 2013

Summer Rain 10


Bab 10

Sejak Triana menyadari perasaan yang sebenarnya kalau ia sebenarnya mencintai Davin, ia rajin mengunjungi rumahnya hampir setiap hari. Kegiatan itu sudah dilakukan selama satu bulan. Triana kali ini memang tidak bisa menghindar dari pesona Davin. Ia beruntung suaminya tidak curiga setiap kali ia akan ke rumah Davin karena Triana beralasan datang kerumahnya hanya untuk menjenguk Benita. Stevano mempercayai istrinya karena suaminya itu berpikir kalau Triana sudah ingin memiliki seorang anak.

Pada hari sabtu pagi Triana sudah berada di depan pintu rumah Davin dengan senyuman cerah. Jantungnya berdebar semakin cepat. Setelah tenang ia memencet bel. Davin seperti biasa selalu menebarkan senyum cerahnya membuat hati Triana semakin mencelos. Triana menyesal kenapa ia baru menyadari perasaannya pada Davin sekarang, tapi ia juga tidak ingin kehilangan suaminya yang sudah memberikan hidup mewah kepadanya.

Triana masuk ,lalu langsung mengendong keponakannya . Benita memang sangat mirip dengan Nina sewaktu adiknya masih kecil. Davin kemudian muncul dari dapur sambil membawa minuman dan makanan.

‘’Sepertinya Benita sudah sangat menyukaimu’’.

‘’Benarkah? Tentu saja aku adalah tantenya’’. Triana tersenyum, lalu tatapannya bertemu dengan mata Davin yang membuat wajah Triana memanas. Ia menjadi kikuk, lalu memalingkan wajahnya pada Benita.

‘’Apa suamimu tidak keberatan kau selalu datang kemari’’.

‘’Tidak. Dia tidak keberatan. Lagi pula sekarang dia sedang pergi ke luar kota’’.

‘’Sebaiknya kau tidak perlu sering datang lagi kesini’’. Triana langsung menolehkan kepalanya menatap Davin.

‘’Ini menurutku tidak benar jika kau datang setiap hari. Nanti akan menimbulkan gosip yang tidak enak terutama untukmu dan juga suamimu’’.

‘’Tapi...’’

‘’Aku mohon jangan sering-sering datang kemari’’. Triana menyimpan Benita di kursi bayinya, ia kemudian mendekat kepada Davin dengan mata berkaca-kaca. ‘’Aku tidak mau. Izinkan aku tetap untuk datang. Aku mohon’’.

‘’Triana...’’. Davin agak terkejut melihat sikap Triana yang memohon seperti ini dan ini pertama kalinya ia melihatnya menangis. 

Triana yang menyadari kalau Davin memandangnya dengan heran, ia cepat menghapus air matanya dan sedikit menjauh darinya.

‘’Sebenarnya apa yang terjadi denganmu Triana. Kau tidak seperti biasanya’’.

‘’Karena aku...aku mencintaimu’’. Davin membelalakan matanya. Terkejut.

‘’Apaaa...’’

‘’Iya Davin, aku mencintaimu. Aku baru menyadarinya belum lama ini’’.

‘’Aku tidak percaya. Kau pasti sedang bercanda kan?’’

‘’Aku tidak bercanda. Aku serius’’.

‘’Tapi suamimu’’.

‘’Stevano mencintaiku. Dia adalah pria tampan dan juga sangat kaya. Sesaat aku terpesona dan tersihir olehnya. Dia adalah idaman para wanita. Stevano adalah pria idamanku ketika aku bertemu dengannya aku langsung menyukainya dan aku berpikir dia adalah pria yang tepat untukku dan aku sangat senang ketika akhirnya Stevano memilihku sebagai istrinya. Dia memang baik kepadaku dan juga mencintaiku, tapi setelah aku kembali bertemu denganmu lagi dan mendapati dirimu telah berubah mau tidak mau aku kembali mengingat masa lalu. Kau sangat baik dan perhatian padaku, selalu menolongku, tapi aku tidak pernah memperdulikanmu karena kau bukan pria kaya bukan pria yang selama ini kuharapkan. Akhirnya aku menyadari kalau aku mencintaimu’’.

‘’Sekarang setelah aku menjadi kaya kau baru melirikku’’kata Davin dengan suara sinis.

‘’Bukan begitu’’.

‘’Lalu apa Triana?’’. Davin terlihat begitu marah membuat Triana sedikit takut. Ia merasa marah , sedih sekaligus kecewa dengan sikap pria itu.

‘’Sekarang aku mencintaimu walaupun seandainya sekarang kau bukan orang kaya’’.

‘’Kalau benar begitu. Apa kamu mau bercerai dengan suamimu sekarang’’.

‘’Aku tidak bisa’’.

‘’Kenapa? Bukannya kamu bilang kau tidak mencintainya, jadi tidak masalah kan kalau kau bercerai darinya’’.

‘’Maafkan aku Davin. Meskipun aku mencintaimu aku tidak dapat bercerai darinya ‘’.

‘’Tentu saja kau tidak bisa karena kau tidak ingin meninggalkan kehidupan nyaman dan mewah yang diberikan suamimu dan juga ayahmu’’.

Triana hanya diam. Perkataan Davin memang benar adanya. Dia masih belum bisa kembali hidup seprti dulu serba kekurangan dan pas-pas meskipun sekarang Davin sudah menjadi orang kaya , tapi Davin tidak akan pernah memberikan kehidupan sangat mewah untuknya.

‘’Minggu depan aku akan kembali ke Indonesia karena urusanku sudah selesai disini’’.

‘’Apaa...’’

‘’Jangan pergi! Aku mohon’’.

‘’Kalau kau memang benar-benar mencintaiku kau harus mau hidup tidak semewah yang suamimu berikan kepadamu, lagi pula aku tidak akan pernah mengizinkanmu bercerai dari suamimu. Stevano pria yang sangat baik dan dia sangat setia kepadamu. Selama aku mengenalnya dia tidak pernah melirik wanita lain meskipun banyak wanita yang suka mencuri-curi perhatiannya, tapi dia tidak pernah memperdulikannya. Lagi pula kamu sudah terlambat mencintaiku karena aku sudah tidak mencintaimu lagi’’.

‘’Kau bohong. Aku tahu kau masih mencintaiku’’.

‘’Kenapa kau bisa seyakin itu’’.

‘’Nina yang memberitahuku di dalam suratnya’’.

‘’Oh. Tapi sayang Nina tidak pernah mengetahui kalau aku sudah tidak mencintaimu lagi’’.

‘’Aku tidak percaya’’.

‘’Tapi itu yang sebenarnya . Aku sudah mencintai Nina dan rasa cintaku kepadamu sudah tidak ada’’.

Triana memandang marah Davin dengan wajah yang sudah basah dengan air mata. Triana pun pergi dengan perasaan kesal dan membanting pintu. Davin hanya memandangi kepergian Triana sampai sosoknya hilang dari hadapannya.

Davin duduk dengan lemas di kursi.’’Maafkan aku Triana. Aku sudah berkata bohong kepadamu. Aku memang masih mencintaimu, tapi aku tidak dapat membiarkanmu bercerai dengan suamimu yang begitu menyayangi dan mencintaimu. Kau sudah bukan milikku lagi’’.

Triana kembali kerumah berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa. Ia datang dengan tersenyum dan ia menyambut suaminya dengan senyuman.’’ Halo sayang! Bagaimana kabar keponakanmu tercinta?’’

‘’Benita baik dan semakin lucu juga menggemaskan’’.

Stevano memeluk istrinya dengan erat.Matanya terlihat sendu.’’Maafkan aku sayang. Maafkan aku’’. Triana mendongkak menatap suaminya.

‘’Kenapa kamu harus minta maaf?’’

Stevano hanya tersenyum, lalu kembali memeluk istrinya.’’Tidak ada apa-apa’’. Triana menenggelamkan dirinya dalam pelukan suaminya meskipun sekarang hati dan pikirannya berada bersama Davin.

Kepergian Davin dan Benita ke Indonesia tentu saja membuat papa sedih. Papa tidak ingin berpisah jauh dari cucu satu-satunya, tapi Davin menyakinkan papa kalau papa boleh mengunjunginya kapan pun papa mau. Davin juga bilang rumahnya akan selalu terbuka untuk papa.

Triana tidak mengantar kepergian Davin ke bandara hanya papa dan Stevano yang pergi. Ia tidak ingin melihat Davin pergi menjauh darinya karena itu membuat hatinya sedih.’’Selamat tinggal Davin’’.

Dua bulan telah berlalu sejak kepergian Davin dari moskow. Triana masih belum melupakan Davin sepenuhnya. Dia masih teringat akan kenangan kebersamaannya dengannya. Triana yang sedang menikamati teh dikebun dikejutkan oleh kabar yang disampaikan oleh papanya.

‘’Triana, kau tahu baru saja Davin mengatakan kalau ia akan menikah minggu depan’’.
Triana begitu terkejut, marah, kecewa, sedih dan terpukul menerima kabar itu, tapi Triana berpura-pura bergembira menerima kabar itu. ‘’Aku turut senang mendengarnya. Apa papa akan menghadiri acara pernikahan Davin?’’

‘’Entalah. Papa tidak tahu. Minggu depan papa ada rapat penting. Papa sangat ingin menghadiri pernikahannya Davin sambil menengok cucu papa. Papa sudah sangat rindu. Bagaimana kalau kau saja dan Stevano jika papa tidak bisa?’’

‘’Eh..tapi...’’

‘’Ayolah!’’

‘’Tapi aku tidak janji’’.

‘’Nanti kita bicarakan itu lagi. Papa harus kembali ke ruang kerja papa’’. Triana kembali duduk termangu setelah papanya pergi. Hatinya tidak rela jika Davin harus menjadi milik perempuan lain.

Triana kembali ke kamarnya. Ia masih gelisah. Triana akhirnya mengambil selembar kertas dan dengan cepat ia menulis sebuah surat.

Hari demi hari telah berlalu. Hari pernikahan Davin akan segera di laksanakan. Triana cepat-cepat membereskan pakaiannya. Ia bermaksud untuk pergi ke Jakarta menemui Davin untuk mencoba mengagalkan pernikahannya. Rencananya ini ia rahasiakan dari papanya dan juga suaminya. Ketika pagi tiba diam-diam Triana pergi, sebelum pergi selama sesaat ia memandangi suaminya dengan sedih.’’Maafkan aku’’. Triana pun pergi.

Ketika hari sudah malam Triana tiba di Jakarta dan menginap di sebuah hotel. Selama perjalanan Triana mematikan ponselnya dan ia dapat mengira kalau papa dan suaminya pasti sudah menghubunginya berkali-kali, tapi Triana tidak terlalu memperdulikannya. Hatinya sekarang dipenuhi oleh rencana untuk mengagalkan pernikahan Davin. Malam itu Triana tidak bisa tidur. Berkali-kali ia mengganti posisi tidurnya. Baru menjelang pagi Triana dapat tertidur.  Ketika bangun hari sudah menjelang siang. Triana cepat-cepat berpakaian tidak ingin terlambat menghentikan pernikahan Davin.

Triana datang tepat waktu ketika mereka sedang melakukan acara pernikahan. Tanpa di duga oleh siapa pun Triana mengacungkan pistol ke arah mereka berdua dan letusan pistol membuat para tamu undang terpekik kaget.

Kedua pengantin itu langsung meninggal di tepat. Tidak seorang pun dari para tamu yang dapat menduga hal ini Mereka begitu terkejut sehingga tidak satu pun dari mereka yang mampu bergerak. Tatapan mereka bergantian dari pengantin ke Triana.

Triana begitu sedih . Wajahnya telah banjir air mata.’’Maafkan aku Davin. Maafkan’’kata sambil terisak menangis. Triana terlihat depresi seperti orang yang kehilangan arah untuk hidup dan ia pun bunuh diri.

Tidak lama kemudian papa dan suaminya datang ke tempat kejadian. Mereka  berdua begitu terkejut dan shock melihat kejadian itu. Stevano dan papanya menangis melihat istrinya sudah tidak bernyawa dan terlihat miris ketika melihat Davin dan calon istrinya yang juga sudah tidak bernyawa.

‘’Kenapa kamu melakukan ini Triana. Kenapa?’’teriak Stevano frustasi.

Setelah pemakaman Triana , Davin dan calon istri Davin yang di penuh oleh rasa duka, Stevano memilih untuk berdiam diri di kamar. Ia kemudian mengambil surat dari saku dalam jasnya. Surat itu ditulis Triana sebelum ia pergi ke Indonesia. Sekali lagi Stevano membacanya.

Untuk suamiku Stevano dan papa,

Maafkan aku pergi diam-diam ke Indonesia. Aku sudah tidak tahan lagi. Aku mencintai Davin sejak dulu, tapi aku tidak pernah mau mengakui perasaanku itu karena Davin bukanlah pria kaya yang selama ini aku idamkan. Aku akan mengagalkan pernikahan Davin. Suamiku maafkan aku, selama ini aku menyadari kalau aku tidak pernah mencintaimu. Aku kira aku sudah jatuh cinta kepadamu ternyata aku salah. Terima kasih sudah mau menyayangiku dan mencintaiku.

Ada satu hal yang harus aku akui. Aku telah membunuh Celine supaya aku dapat menikah denganmu dan menikmati kehidupan mewah bersamamu dan juga papa. Aku begitu mendambakan hidup menjadi orang kaya dan keinginanku akan segera terwujud ketika aku bertemu denganmu. Kau kaya dan tampan juga terkenal. Semua wanita pasti menginginkanmu, tapi kau memilihku dan aku sangat senang. Aku kira saat itu aku tehah jatuh cinta kepadamu, tapi aku salah setelah sekali lagi aku bertemu dengan Davin.

Aku juga ingin minta maaf karena salahku ibu meninggal. Aku kabur dari rumah tanpa memperdulikan keinginan ibu agar aku tidak pergi, tapi saat itu keinginanku sudah bulat menerima pekerjaan di luar negeri untuk menjadi kaya dan keinginanku sudah tercapai dan aku hidup bahagian bersama kalian, tapi saat kembali bertemu dengan Davin. Cinta lama itu kembali muncul dan saat mengetahui Davin akan menikah dengan wanita lain aku tidak terima. Aku tidak tahan jika aku harus melihatnya bersanding dengan wanita lain. Sekali lagi maafkan aku. Aku ingin selalu bersama dengan Davin.

Triana

Stevano menangis dengan keras di kamarnya saat dia telah selesai membaca kembali surat Triana. Ia  sama sekali tidak tahu apa yang dirasakan istrinya saat itu. Mungkin ini sudah takdirnya ia harus kehilangan wanita yang dicintainya, lalu ia melihat ke arah bayi mungil yang sedang menatapnya. Bayi itu adalah Benita karena Davin sudah meninggal sehingga Stevano memutuskan untuk merawatnya dan mengadopsinya sebagai anak karena Davin sudah tidak memiliki keluarga lagi.

Lagi pula Stevano tidak akan pernah mempunyai anak karena ia tidak nyatakan tidak subur oleh dokter itu sebabnya selama satu bulan ia bersikap dingin kepada istrinya. Stevano menggendong Benita dan mencium pipi mungilnya.’’Benita sayang, mulai sekarang aku adalah papamu’’.


The End

2 komentar:

  1. sedih juga...
    aq kira triana bakal adopsi benita, trnyata ikt mati
    kasihn stevano...

    BalasHapus
  2. sedih kenapa triana mengambil langkah setragis itu , salut banget mah stevano masih mau mengadopsi benita , semoga mereka hidup bahagia selalu

    BalasHapus

silahkan tinggalkan komen ya, saran ato kritik , sapa, salam, banyak ato sedikit ngga apa2 ....terima kasih ^0^