Minggu, 09 Juni 2013

Summer Rain 6

BAB 6

Dua minggu sudah Triana kembali ke Moskow dan sekarang ia akan tinggal dengan ayahnya. Triana memasuki kamar barunya yang besar dan mewah seperti yang dimiliki kamar Celine. Triana menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur menikmati kemewahan hidup yang sudah mulai dijalaninya. Triana begitu senang . Di tambah lagi Stevano mulai kembali mendekatinya dan hubungan keduanya kembali mesra seperti sebelumnya.

Triana tidak menyangka kalau impiannya menjadi orang kaya akan cepat terwujud. Ia terkejut ketika di dapatinya Stevano sedang memperhatikannya di ambang pintu dengan senyumannya yang seksi dan menggoda. Triana segera bangun dan merapikan bajunya. Stevano menghampirinya dan duduk disampingnya.

Stevano mengenggam tangannya dan menatap Triana dengan mesra, lalu diciumnya tangan Triana. ‘’Kau senang tinggal disini?’’

‘’Tentu saja . Aku senang’’.

Stevano mengambil rambut di dahi Triana , lalu menyelipkannya di telinga. ‘’Kau tahu, betapa aku sangat mencintaimu dan sepertinya aku sudah jatuh cinta setengah mati padamu’’. Stevano tersenyum hangat membuat Triana merasakan kehangatan itu dan pipinya mulai merona merah.

‘’Aku tahu. Aku juga mencintaimu’’.

‘’Kau mau menikah denganku?’’. Triana menatap terkejut pada Stevano.

‘’Apa kau sekarang sedang melamarku?’’

‘’Iya’’. Lalu Stevano mengelurakan sebuah kotak kecil dan membukanya. Disana ada cincin berlian yang sangat indah.

‘’Aku ingin kau menjadi istriku dan aku akan berusaha untuk membahagiakanmu, menyayangi dan mencintaimu sampai akhir hayatku. Aku ingin menghabiskan sisa waktuku bersamamu’’. Triana merasa terharu dengan ucapan Stevano. Triana langsung memeluknya, lalu memandang  pria itu dengan mesra. ‘’Aku mau menikah denganmu’’serunya gembira. Stevano tersenyum senang, lalu dipasangkannya cincin itu di jari manis Triana.

Papa Triana begitu terkejut ketika Stevano sudah melamar Triana. Selama ini papa Triana menyadari kalau Triana dan Stevano begitu akrab, bahkan papanya terkejut ketika Triana mengatakan ia sudah jatuh cinta dengan Stevano sejak ia bertemu dengan pria itu di pesta musim panas yang diadakan oleh Celine dan Stevano juga sudah mengakui kalau ia sebenarnya tidak pernah mencintai Celine . Satya akhirnya mengerti kalau mereka berdua memang saling mencintai. Terkadang Triana melihat papanya merasa bersalah telah memaksa Stevano menikahi Celine karena papa pikir Celine dan Stevano saling mencintai. ‘’Semoga kalian bahagia’’ kata papanya. Triana langsung memeluk papanya.

‘’Terima kasih pa’’.

‘’Kapan kalian akan menikah?’’. Triana dan Stevano saling berpandangan.

‘’Aku ingin menikahi Triana bulan depan’’jawab Stevano. Triana terkejut. Begitu cepat itulah reaksi Triana didalam pikirannya.

‘’Apa itu tidak terlalu cepat? Bahkan kita belum mempersiapkan segalanya’’.

‘’Kita tidak perlu pesta pernikahan yang terlalu mewah dan ramai. Cukup dihadari oleh keluarga dan sahabat’’. Triana agak kecewa dengan keinginan Stevano dengan pesta pernikahan sederhana. Ia sudah membayang akan melakukan pesta pernikahan besar dan mewah . Sepertinya keinginannya itu harus dilupakan.

‘’Baiklah’’jawab Triana pelan.

‘’Kalau begitu kalian harus segera mempersiapkannya’’.

Triana kemudian melewatkan hari-harinya dengan kesibukan mempersiapkan pesta pernikahannya dengan Stevano dibantu oleh Feby. Feby begitu senang dan terkejut ketika Triana memberitahukan kalau ia akan menikahi Stevano.

Tidak terasa satu bulan telah berlalu. Pesta pernikahan Triana akan diadakan keesokan harinya. Triana merasa gugup dan ia memandangi gaun pengantinya yang sangat indah dan mewah. Ketukan di pintu kamarnya membuatnya terkejut. ‘’Masuk!’’. Papanya muncul dari balik pintu,

‘’Boleh papa masuk?’’

‘’Tentu’’.

‘’Kamu gugup?’’

‘’Tentu saja. Aku gugup. Pasti setiap wanita yang akan menikah akan gugup’’.

‘’Seandainya ibu dan Nina ada disini pasti akan sangat menyenangkan’’. Mata papanya terlihat sendu. ‘’Papa merindukan mereka ya’’.

‘’Tentu saja papa merindukan ibu dan adikmu. Papa sampai sekarang ngga tahu dimana adikmu sekarang’’.

‘’Papa ngga usah khawatir. Triana yakin Nina baik-baik saja kan ada suaminya yang sekarang. Sepertinya Davin akan menjaga Nina dengan baik’’.

‘’Jadi nama suaminya Davin. Kau kenal dengannya?’’

‘’Tentu aja kenal. Davin kan sering main kerumah ngajak aku dan Nina bermain kadang Davin mengajak kami nonton dan makan. Davin juga suka membantu kami. Dia orangnya baik, jadi papa ngga usah khawatir. Pasti kita akan bertemu dengan Nina lagi’’.

‘’Papa berharap Nina baik-baik saja’’. Papanya berdiri dan menepuk pelan bahu Triana.’’ Kamu harus istirahat sekarang. Besok adalah hari pernikahanmu jangan sampai kesiangan’’. Kemudian papanya pergi dari kamar.  Triana menghela napas panjang. Ia merasa sebal kenapa juga papanya selalu membicarakan Nina. Triana berbaring di tempat tidurnya. Ia masih belum percaya besok ia akan resmi menjadi istri Stevano dan akan menjadi nyonya bos dihotel tempatnya bekerja. Teman-temannya sangat terkejut ketika Triana memberitahu soal pernikahannya dengan bos mereka. Senyuman penuh kepuasan kembali tersungging di bibirnya. Triana pun terlelap tidur.

Keesokan harinya Triana begitu senang akhirnya ia sudah resmi menjadi istri dari Stevano. Para tamu undangan bergantian menyalaminya dan memberikan selamat kepadanya dan juga Stevano. Bagi Triana ini seperti mimpi yang terlalu indah. Setelah acara resepsi pernikahan selesai. Mereka berdua berbulan madu mengelilingi Eropa.

Sebelum pergi Stevano memeluk istrinya yang sudah selesai berganti pakaian dan mengecup bibirnya dengan lembut.’’Terima kasih sudah mau menjadi istriku’’ucapanya lembut dan suaminya menatap mesra pada Triana. Jantung Triana berdebar semakin kencang. ‘’Sebaiknya kita pergi sekarang. Nanti kita ketinggalan pesawat’’. Triana mengangguk dan menurut ketika Stevano mengenggam tangan Triana. Sebelum pergi mereka berpamitan pada papanya.’’Kami pergi dulu’’kata Triana.

‘’Hati-hati dijalan! Dan usahakan selalu menghubungi papa ya’’.


‘’Baik’’. Kepergian Triana dan Stevano diantar oleh papanya sampai depan pintu rumah. Kemudian Triana dan Stevano memeluk papanya secara bergantian, lalu mereka masuk ke dalam mobil.

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komen ya, saran ato kritik , sapa, salam, banyak ato sedikit ngga apa2 ....terima kasih ^0^